Ibadah Haji


Tuntunan Ibadah Haji
Menunaikan ibadah haji adalah sesuatu yang amat dirindukan oleh setiap umat Islam, bahkan oleh yang telah menunaikannya berkali-kali sekalipun. Karena itu, bagi yang dimudahkan Allah untuk bisa menunaikan ibadah haji tahun ini agar menggunakan kesempatan emas itu dengan sebaik-baiknya. Sebab, belum tentu kesempatan menunaikan ibadah haji itu datang kembali.
Agar bisa beribadah haji dengan sebaik-baiknya, sekhusyu' - khusyu'nya dan menjadi haji mabrur, di samping harus ikhlas kita harus memiliki ilmu yang cukup seputar bagaimana menjalankan ibadah haji sesuai dengan tuntunan Nabi Shallallahu 'alaihi wassallam.

Hal-hal yang mewajibkan haji
  1. Islam
  2. Berakal
  3. Baliqh
  4. Merdeka
  5. Mampu : meliputi kemampuan materi dan fisik. Barangsiapa tidak mampu dengan hartanya untuk memenuhi biaya perjalanan, nafkah haji dan sejenisnya maka ia tidak berkewajiban haji. Adapun orang yang mampu secara materil, tetapi tidak mampu secara fisik dan jauh harapan sembuhnya, seperti orang yang sakit menahun, orang yang cacat atau tua renta maka ia harus mewakilkan hajinya kepada orang lain. Dan disyaratkan orang yang mewakilinya sudah haji untuk dirinya sendiri. 
  6. Dan bagi perempuan ditambah dengan satu syarat yaitu adanya mahram yang pergi bersamanya. Sebab haram hukumnya jika ia pergi haji atau safar (bepergian) lainnya tanpa mahram, berdasarkan sabda Nabi Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam:       
"Tidak (dibenarkan seorang) wanita bepergian kecuali dengan mahramnya." (Muttafaq Alaih).
Jika seorang wanita pergi haji tanpa mahram maka ia berdosa tetapi hajinya tetap sah.


Rukun Haji.
Yang dimaksud rukun haji adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji yang jika tidak dikerjakan hajinya tidak syah.

Rukun Haji ada 6 :

1.Ihram, Yaitu mengenakan pakaian ihram dengan niat untuk haji atau umrah di Miqat Makani.
2.Wukuf di Arafahyaitu berdiam diri, zikir dan berdo'a di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah.
3.Tawaf Ifadah, Yaitu mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali, dilakukan sesudah melontar jumrah Aqabah pada tanggal 10 Zulhijah.
4.Sa'i, yaitu berjalan atau berlari-lari kecil antara Shafa dan Marwah sebanyak 7 Kali, dilakukan sesudah Tawaf Ifadah.
5.Tahallul, yaitu bercukur atau menggunting rambut sesudah selesai melaksanakan Sa'i.
6.Tertib, yaitu mengerjakannya sesuai dengan urutannya serta tidak ada yang tertinggal.

Wajib Haji :
Adalah rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji sebagai pelengkap Rukun Haji, yang jika tidak dikerjakan harus membayar dam (denda). Yang termasuk wajib haji adalah ;

1.Niat Ihram, untuk haji atau umrah dari Miqat Makani, dilakukan setelah berpakaian ihram
2.Mabit (bermalam) di Muzdalifah pada tanggal 9 Zulhijah (dalam perjalanan dari Arafah ke Mina)
3.Melontar Jumrah Aqabah tanggal 10 Zulhijah
4.Mabit di Mina pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah).
5.Melontar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah).
6.Tawaf Wada', Yaitu melakukan tawaf perpisahan sebelum meninggalkan kota Mekah.
7.Meninggalkan perbuatan yang dilarang waktu ihram

Rukun Umrah ada 5 :

1.Ihram, Yaitu mengenakan pakaian ihram dengan niat untuk umrah di Miqat Makani.
2.Tawaf Umrah, Yaitu mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali
3.Sa'i, yaitu berjalan atau berlari-lari kecil antara Shafa dan Marwah sebanyak 7 Kali.
4.Tahallul, yaitu bercukur atau menggunting rambut
5.Tertib, yaitu mengerjakannya sesuai dengan urutannya serta tidak ada yang tertinggal.


Wajib Umrah :

1.Niat Ihram, untuk haji atau umrah dari Miqat Makani, dilakukan setelah berpakaian ihram
2.Tidak berbuat yang diharamkan dalam berumrah.

DAM (DENDA)
Denda atau tebusan bagi mereka yang menunaikan haji atau umrah tetapi melakukan pelanggaran ketentuan atau peraturan yang telah ditetapkan. Pelanggaran itu misalnya melakukan larangan - larangan Ihram atau tidak dapat menyempurnakan wajib haji seperti mabit di Mina atau Muzdalifah. Para Ulama tela sepakat bahwa seseorang yang menunaikan ibadah haji akan dikenakan Dam apabila melakukan antara lain pelanggaran - pelanggaran sebagai berikut :

1. Melakukan Haji Qiran atau Tamattu.
2. Tidak Ihram dari Miqat
3. Tidak Mabit I di Muzdalifah
4. Tidak Mabit II di Mina
5. Tidak melontar Jumrah
6. Tidak melakukan Tawaf Wada

DAM TAKHYIR TA'DIL
Membayar dam untuk kesalahan melakukan salah satu dari dua perkara yaitu ;
1. Memburu binatang darat yang boleh dimakan dagingnya,
2. Menebang, memotong dan mencabut tanaman di tanah suci. 

Dendanya adalah salah satu berikut ini : Memotong seekor kambing atau memberi Fidayah kepada fakir miskin senilai satu kambingitu atau berpuasa selama 10 hari.

DAM TAKHYIR TAKDIR.
Membayar denda karena melakukan satu dari larangan-larangan berikut ini :

1. Memotong ,mencabut rambut atau bulu badan,
2. Mengenakan pakaian terlarang sewaktu ihram
3. Memakai minyak wangi pada rambut atau jenggot
4. Memawak wewangian pada badan atau pakaian
5. Bersetubuh sebelum Tahallul kedua.

Dam yang dikenakan terhadap pelanggaran tersebut adalah :
1. Memotong seekor kambing 
2. Atau memberi makan fakir miskin senilai kambing itu atau berpuasa selama 10 hari.

DAM TARTIB TA'DIL
Membayar denda karena bersetubuh dengan istri sebelum tahallul, yaitu dengan :
1. Menyembelih seekor unta atau 7 ekor kambing
2. Atau memberi makan fakir miskin senilai satu unta atau berpuasa selama 10 hari.

DAM TARTIB TAKDIR
Membayar denda karena melakukan salah satu perkara - perkara sebagai berikut ;

1. Melakukan Haji Tamattu atau Qiran.
2. Tidak melakukan Wukuf di Arafah
3. Tidak Melontar Jumrah
4. Tidak Mabit di Muzdalifah
5. Tidak Mabit di Mina
6. Tidak Ihram di Miqat
7. Tidak melakukan Tawaf Wada
8. Tidak memenuhi nazar yang diikrarkan.

Dam yang dikenakan terhadap pelanggaran tersebut adalah
1. Memotong seekor kambing atau
2. Memberi makan fakir miskin senilai kambing itu atau berpuasa selama 10 hari.

PELANGGARAN DAN DENDA
  1. Memakai pakaian pada pria denda memotong seekor kambing, berpuasa selama 10 hari, 3 hari di tanah suci dan sisanya di tanah air.
  2. Menutup kepala pada pria denda memotong seekor kambing.
  3. Menutup muka atau tangan pada wanita denda memotong seekor kambing.
  4. Memotong rambut lebih dari 12 helai denda memotong seekor kambing.
  5. Memakai wewangian pada pria/wanita denda bersedekah 1 mud.
  6. Berburu atau membunuh binatang buruan pada pria/wanita denda memotong seekor kambing atau memberi makan 60 orang miskin atau berpuasa setiap fakir miskin satu hari puasa.
  7. Bertengkar pada pria/wanita denda memotong seekor kambing.
  8. Merusak tanaman di tanah suci pada pria/wanita denda memotong seekor kambing.
  9. Melakukan akad nikah atau menikahkan sebelum tahallul awal denda memotong seekor kambing.
  10. Bersetubuh sesudah tahallul awal hajinya batal, wajib memotong seekor unta atau sapi atau puasa selama 10 hari. 3 hari ditanah suci dan sisanya di tanah air.

IDUL ADHA
Hari Raya Idul Adha yang disebut juga Hari raya Qurban, Jatuh pada tanggal 10 Zulhijah.

Sebagaimana orang menyebutnyajuga sebagai Hari Nahr karena pada hari itu orang bersenang-senang, menikmati hidangan daging qurban. Oleh karena itu kaum muslimin baik yang sedang melaksanakan ibadah haji ataupun yang tidak pada hari itu diharamkan untuk berpuasa.

Jama'ah haji pada hari itu melaksanakan prosesi melempar jumrah Aqabah, yaitu satu dari tiga jamarat terbesar sebanyak 7 kali. Sesudah melontar di hari Idul Adha (hari Nahr), barulah jama'ah boleh ber Tahallul awal, yang ditandai dengan mencukur rambut. para jama'ah sudah boleh melepas pakaian Ihram dan terbebas dari pantangan Ihram.

Hari berikutnya yaitu Hari Tasyrik (11, 12, 13 Zulhijah) jama'ah laki-laki sudah boleh melempar jumrah dengan pakaian biasa, sedangkan bagi perempuan tetap harus memakai kerudung dan kaos kaki. Dan telah dihalalkan segala macam larangan Ihram kecuali berhubungan suami istri yang baru boleh dilakukan setelah seluruh prosesi haji diselesaikan yaitu setelah Tawaf Ifadah dan Tahallul Akhir. Terhitung mulai tanggal 10 Zulhijah hingga 3 hari Tasyrik berikutnya para jama'ah akan melakukan penyembelihan hewan qurban sebagai Dam atau denda atas pelanggaran yang dilakukan jama'ah yang bersangkutan.


QURBAN
Qurban atau Udhiyah adalah penyembelihan hewan ternak dalam ibadah haji. tujuannya semata - mata untuk mendekatkan diri dan mencari ridha Allah SWT. Waktu qurban yaitu pada Hari Raya Haji.

Sebagian ulama berpendapat hukumnya Wajib dan sebagaian Sunat Muakad (dianjurkan) dari Abu Hurairah, telah berkata rasulullah SAW :
"Barang Siapa yang mempunyai kemampuan tetapi ia tidak berkurban,
maka janganlah ia menghampiri tempat kami."
(HR Ahmad dan Ibnu Majah)

Ketentuan hewan untuk berqurban, ditetapkan sebagai berikut :
1. Kambing berumur 2 tahun dan Domba berumur 1 tahun dapat diniatkan untuk 1 orang.
2. Kerbau atau sapi berumur 2 tahun atau unta berumur 5 tahun dapat diniatkan untuk 7 orang

Binatang yang sah untuk qurban yaitu yang tidak cacat sebagaimana yang telah dijelaskan dalam sebuah hadis Nabi. Dari Bara' bin Azib, telah berkata Rasulullah SAW :
"Empat macam binatang yang tidak sah dijadikan Qurban ;
1. Rusak matanya,
2. Sakit,
3. Pincang, dan
4. Kurus dan tidak berlemak lagi"
(HR. Ahmad dan disahihkan oleh Tarmidzi)

Hal-hal yang penting harus diketahui dalam berqurban :

NAZAR
Nazar. Apabila seseorang bernadzar untuk berqurban, maka wajib melaksanakannya jika telah tiba waktunya. Bagi yang nazar tidak boleh memakai sebagian daging hewan dari nazarnya, kecuali bagi yang berqurban karena melaksanakan sunat.

MAMPU
Mampu. Bagi yang mampu seyogyanya melakukan qurban buat keluarga tanggungannya. Juga boleh seseorang berqurban diniatkan untuk orang lain.

PENYEMBELIH
Penyembelih. Penyembelihan hewan qurban disunatkan dilakukan sendiri oleh yang berqurban dan diawali dengan membaca Basmalah, Salawat Nabi, Takbir dan Do'a qabul :
"Allah 'humma taqabbal ha-dzihi-min ..."
"Ya Allah terimalah qurban ini dari ....(sebutkan nama yang berqurban)"


PROSES PERJALANAN IBADAH HAJI
1. Masa Persiapan / Penyesuaian:
- Membulatkan Niat Ibadah Haji "Lillahi Ta'aala"
- Merapihkan/Menyempurnakan Shalat Fardhu - Shalat Sunnat
- Memperbanyak membaca Al-Qur'an, Do'a, Dzikir dan Istighfar
-Meningkatkan Kesabaran : Perbedaan Cuaca, Suhu Udara, Kebiasaan (Privacy), Makanan, Sakit, Menunggu, Kebiasaan Orang-lain (AC, Kamar-Mandi dll)
- Mengikuti Pra-Manasik/Bimbingan Manasik, Menghafal Do'a-Manasik

- Latihan Fisik, Silaturahmi, Saling-Memaafkan

- Mempersiapkan Bekal secukupnya - Taqwa



2. Perlengkapan:

 - Kopor, Tas Tentengan, Tas Pasport, Ihram, Sajadah, Semprotan-Air, Payung (Bank/Garuda)
 - Baju/Kaos, Celana, Baju-Hangat, Sabuk-Haji, Mukena, Kain-Sarung, Kaos-Kaki, Tasbih, Obat-Obatan, Sandal/Sepatu (terlihat mata-kaki), Lampu-Senter, Kacamata-Gelap / Clip-On, Kantong-Kerikil, Tali-Plastik, Paku, Kunci-Gembok, Kantong-Keresek, Peralatan Makan-Minum dll. (Sendiri)
 - Baju-Seragam, Peci, Kerudung-Biru, Cover-Kopor, Payung, Logo (Panitia)

3. Rangkaian Acara:
 - Pra-Manasik
 - Bimbingan-Manasik
 - Pemantapan-Manasik
 - Upacara-Pelepasan
 - Penataran Karu/Karom Penataran Calon PIH

4. Kegiatan di Asrama-Haji :
 - Menyerahkan SPMA (Surat Panggilan Masuk Asrama)- Oleh Panitia
 - Menerima Kartu Konsumsi dan Nomor Kamar
 - Barang-Bawaan diperiksa Bea-Cukai
 - Kopor ditimbang (maks. 30kg) - Gudang Airport Jeddah
 - Pisahkan barang untuk keperluan di Pesawat
 - Selanjutnya Masuk Asrama
 - Cari Kamar sesuai Nomor masing-masing
 - Makan dengan menukar Nomor pada Kartu-Konsumsi
 - Belanja seperlunya (dalam Komplek)
 - Pemeriksaan Ulang Kesehatan (Buku-Kesehatan Hijau)
 - Pembagian Dokumen: PPH (Pasport Haji), Buku Kesehatan, Boarding- Pass, Bagage-Tag, Tiket
 - Pembagian Uang-Bekal (Living-Cost / 33 hari), Gelang-Identitas
 - Pengumuman-Pengumuman dan Praktek-Manasik (terakhir)

5. Pemanfaatan Uang-Bekal (Living-Cost / Rls. 1.700)
 - Makan / Minum 30 hari= 30XRls 25 = Rls. 750
 - Buah-buahan = 30XRls 5 = Rls. 150
 - Membayar Dam (Tamattu)= = Rls. 350
 - Transport Lokal (Ziarah) = Rls. 200
 - Ongkos-Ongkos Pelayanan = Rls. 100
 - Cadangan/Biaya tak terduga = Rls. 150
J u m l a h = Rls. 1.700

6. Pemberangkatan dari Bandara/Airport Keberangkatan:
Pemberangkatan: Upacara Pelepasan/P3H Naik Bus ke Bandara/Airport(Baca Talbiyah)

7. Di Bandara/Airport Keberangkatan:
Pengecekkan PPH dan Boarding-Pass - Masuk/Naik Pesawat dengan tertib

8. Di Pesawat:
Duduk, Makan, Minum, ke Toilet dengan tertib - Istirahat secukupnya, Berdo'a, Mengaji, Baca Buku Manasik - Pemeriksaan PPH

9.Shalat di Pesawat:
Tayamum - Shalat (sambil duduk dibimbing TPHI/Pembimbing)

10. Tiba di Airport "King Abdul Aziz":
 - Berkumpul di Ruang-Tunggu: Penjelasan-penjelasan Petugas, Menyiapkan PPH
 - Masuk Ruang Imigrasi: Pemeriksaan PPH
 - Pemeriksaan Barang
 - Menuju Ruang-Istirahat, Fasilitas tersedia: Kamar Wudhu', Musholla, Poliklinik dll
 - Menerima Katering
 - Berangkat ke Medinah dengan Bus (Ini berlaku untuk Jamaah Gelombang I)

Penjelasan:

Untuk Jamaah Gelombang II dapat melaksanakan Miqat dari Bandara "King Abdul Aziz". Dalam keadaan "Ihram", setelah "Niat Umrah" langsung berangkat ke Makkah dengan menggunakan kendaraan bus.

Selanjutnya berlaku urutan No.13 s/d No.15.
Setelah selesai seluruh rangkaian Ibadah Haji tersebut baru berangkat ke Madinah dan melaksanakan Sholat Arba'in (Sunnah) di Masjid Nabawi.
Sesudah tinggal di Madinah sekitar 9 hari, akhirnya menuju Jeddah (Madinatul Hujaj) untuk persiapan kembali ke Tanah-Air. Semoga menjadi Haji Mabrur. Amien.


11. Madinah Al-Munawarah:

 - Istirahat di Rumah Pondokan

 - Shalat di Masjid Nabawi dan Ziarah

 - Memotong Kuku/Rambut

 - Mandi-Wudhu'
 - Memakai Wangi-wangian
 - Bersisir dengan rapih
 - Memakai Pakaian Ihram
 - Berangkat menuju Bir-'Ali (Dzul Hulaifah)

12. Bir Ali (Dzul Hulaifah):
 - Berwudhu' bila batal
 - Sholat Sunnah Ihram
 - Niat Ber-Umrah
 - Berangkat menuju Makkah
 - Membaca Talbiyah (Selama Dalam Perjalanan)

13. Makkah Al-Mukarramah:
 - Istirahat di Pondokan
 - Menuju Masjidil Haram melalui pintu Babus-Salam
 - Melaksanakan Thawaf
 - Berdo'a di Multazam
 - Shalat Sunnat di Maqam-Ibrahim
 - Shalat Sunnat di Hijir Ismail
 - Sa'i antara Shafa - MarwaIbadah Haji
- Melaksanakan Tahallul
- Tanggal 8 Dzulhijjah berIhram dengan niat Haji dan berangkat ke Arafah

14. Wukuf di Arafah:
- Malam tanggal 9 Dzulhijjah menginap di Arafah
- Tanggal 9 Dzulhijjah (setelah tergelincir matahari) mulai Wukuf sampai dengan Fajar Siddiq
- Sesudah Maghrib/Isya berangkat menuju Muzdalifah

15. Muzdalifah
- Mabit sampai lewat tengah malam
- Mencari Kerikil 49 - 70 butir
- Setelah lewat tengah malam berangkat menuju Mina.

16. Mina
- Tanggal 10 Dzulhijjah melontar Jumrah Aqabah: Tahallul Awwal, Bila mungkin ke Makkah untuk Thawaf Ifadloh (rukun), Kembali ke Mina sebelum terbenam matahari, Menginap di Mina
- Tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah melontar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah,lalu meninggalkan Mina disebut Nafar Awwal
- Jika masih bermalam di Mina, tanggal 13 Dzulhijjah melontar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah, lalu meninggalkan Mina menuju Makkah, disebut Nafar Tsani

17. Makkah:
- Melaksanakan Thawaf Ifadlah
- Umrah Sunnah, miqat dari Masjid Jaranah, Tana'im
- I'tiqaf, Thawaf Sunnah di Masjidil-Haram
- Ziarah ketempat bersejarah
- Melaksanakan Thawaf Wada

18. Madinatul Hujaj - Jeddah:
- Menginap di Madinatul Hujaj
- Pemeriksaan/Penimbangan Barang
- Pengurusan PPH
- Disediakan Katering
- Berangkat menuju Airport King Abdul Aziz

19. Airport King Abdul Aziz:
- Pemeriksaan barang-tentengan
- Pemeriksaan PPH
- Naik Pesawat menuju Tanah-Air

20. Kembali ke Tanah-Air:
- Tiba di Tanah-Air: naik bus ke Asrama Haji
- Di Asrama Haji : Barang diperiksa Bea-Cukai, Menerima Uang Bekal/Transport, Acara Pelepasan kembali ke Kota masing-masing, bertemu keluarga, pengurusan barang.
Tiba di Kampung-Halaman
- Sebelum masuk rumah hendaklah Shalat/Sujud Syukur di Masjid/Mushala terdekat
- Bertemu keluarga, semoga menjadi Haji-Mabrur : "al hajjul mabruru laysa lahul jaza'u illaljannah" - Tiada balasan bagi haji yang mabrur kecuali sorga-jannah. Amien. Walhamdulillaahi Rabbil Alamiin.

KESEHATAN

1. Pendahuluan
Kondisi di Arab Saudi yang sangat berbeda dengan di tanah air yaitu, suhu, kelembaban udara maupun sosial budayanya dapat mempengaruhi/memperburuk keadaan kesehatn jemaah haji.

Tujuan bimbingan kesehatan haji,
a. Agar calon haji mengetahui, menyadari pentingnya kesehatan dan mampu memelihara kesehatan sejak di tanah air hingga ke tanah suci.
b. Calon haji mampu mengenal penyakit yang mungkin terjadi dan usaha pencegahannya.

2. Do’a – do’a

a. Do’a orang yang sedang sakit
“Allahummasyfini wa antasysyafi wa’afini wa antalmu’afi, Allahumma inkunta amradhtani liqabdhi ruuhi fi maradhi hadza faaj’al ruuhi fiman sabaqat lahum minka alhusni wa a’idzni kamaa a’addzta ulaaikaladziina sabaqat lahum minkal husnaa”
Artinya:”Ya Allah, sembuhkanlah aku, karena Engkau adalah zat yang menyembuhkan, dan selamatkanlah aku, karena Engkau adalah Zat yang menyelematkan. Ya Allah, jika Engkau sakitkan aku untuk mencabut ruhku dalam sakitku ini, maka jadikanlah ruhku ini termasuk ruh orang-orang yang telah memperoleh kebaikan dariMu, dan lindingilah aku sebagaimana Engkau melindungi orang-orang yang telah memperoleh kebaikan dariMu”.

b. Mendo’akan kesembuhan orang sakit
“As’alukallahal adziima rabbal ‘arsyil adziimi inyasyfiyaka wa yu’afiyaka”
Artinya: “Aku mohon kepada Allah yang Maha Agung, Penguasa Arsy yang Agung, semoga Allah menyembuhkan dan menyehatkan kamu.”

3. Persiapan Kesehatan Calon Haji di Tanah Air.

a. Pemeriksaan Kesehatan I
Pemeriksaan dilaksanakan di Puskesmas.
Dimaksudkan untuk mengetahui kondisi kesehatan calon haji, apakah cukup sehat dan mampu untuk melaksanakan ibadah haji.

b. Pemeriksaan Kesehatan II
Dilaksanakan di Dinas Kesehatan Dati II Kabupaten/Kotamadya.
Pada pemeriksaan II ini, dilaksanakan pemeriksaan kesehatan, penyuntikan vaksin ‘meningitis’ dan tes kehamilan bagi calon haji wanita Pasangan Usia Subur (PUS).

c. Pemeriksaan Kesehatan III
Dilaksanakan di Pelabuhan Embarkasi. Disamping itu di Embarkasi dilakukan pengecekkan dokumen kesehatan dan dokumen haji lainnya.

4. Pembinaan Kesehatan dan Gizi.
Pembinaan Kesehatan melalui petunjuk bimbingan kesehatan dan pemeriksaan secara teratur dimaksudkan agar calon haji yang sehat tetap terpelihara kesehatannya, sedangkan calon haji ‘resiko tinggi’ (resti) akan terkontrol penyakitnya.

Pembinaan Gizi

Menu makanan harus mengandung beberapa unsur:
a. Karbohidrat terdapat pada nasi, roti,kentang dsb.nya
b. Protein terdapat pada daging, ikan, tahu, telur, susu dsb.nya
c. Lemak terdapat pada minyak, mentega, keju dsb.nya
d. Vitamin dan Mineral terdapat pada sayur-sayuran, buah-buahan dsb.nya
e. Air

Petunjuk Makanan Sehat calon Haji
a. Makanlah makanan yang beraneka ragam
b. Perbanyak makan sayur dan buah-buahan
c. Kurangi makanan yang tinggi lemak
d. Perbanyak makanan yang mengandung zat tepung seperti biskuit dan roti, dan batasi makanan manis yang mengandung gula murni

Petunjuk Makanan Penderita Kencing Manis
a. Makanlah yang cukup, secara teratur dan beraneka ragam
b. Kalori makanan disesuaikan dengan beratnya penyakit
c. Hindari makanan berupa gula pasir/merah, sirup, jeli, buah-buahan yang diawetkan dengan gula susu kental, es krim, kue manis, dodol, cake dan dendeng manis
d. Terus mengikuti petunjuk diet masing-masing

Makanan Penderita Jantung Koroner
a. Makanlah makanan yang beraneka ragam dalam jumlah dan mutu yang sesuai dengan kebutuhan tubuh
b. Jangan makan makanan yang berlemak dan gurih
c. Hindari kue-kue yang terlalu manis, sayuran yang mengndung banyak serat (kangkung) dan banyak gas (kol), cabe dan bumbu lain yang merangsang
d. Dilarang minum minuman yang bersoda, kopi the kental dan yang mengandung alkohol da batasi makanan yang mengandung garam

Makanan Penderita Tekanan darah Tinggi
a. Makanlah makanan yang beraneka ragam. Bila kegemukan kurangi makanan yang mengandung karbohidrat (nasi, jagung dll.)
b. Gunakan minyak jagung, minyak wijen, minyak biji matahari untuk memasak makanan
c. Makanlah sayuran dan buah-buahan segar yang banyak mengandung vitamin (jeruk, apel, pir)
d. Batasi pemakaian garam

5. Olah Raga Kesamaptaan dan Aklimitasi
Dengan cara olah raga Aerobik dan/atau Jalan Kaki ( 3 – 5 km) secara periodik 2 – 3 kali seminggu. Selanjutnya latihan dilakukan tiap hari menjelang keberangkatan. Disamping itu diadakan latihan Aklimitasi untuk menyesuaikan dengan iklim dan suhu di Arab Saudi.
Apabila diperkirakan musim haji jatuh pada musim dingin dianjurkan untuk membawa baju hangat / mantel, lipglos dan cream untuk menghangatkan tubuh dan menghindari kerusakan kulit dan bibir pecah – pecah.

6. Pemeliharaan Kesehatan dan Kebersihan di Perjalanan
a. Memanfaatkan perjalanan (di pesawat atau kendaraan lain) untuk istirahat sebaik-baiknya
b. Bila sakit segera menghubungi Dokter Kloter atau berobat ke Poliklinik Haji
c. Menjaga kebersihan baik di Pesawat (sekitar tempat duduk dan toilet) maupun di tempat persinggahan sementara (transit)
d. Membawa persediaan makanan, minuman, buah-buahan dan obat-obatan. (dari Arafah ke Mina bisa mencapai 6 jam, dalam kondisi biasa hanya 15 – 20 menit).

7. Pemeliharaan Kesehatan Selama di Arab Saudi

A. Di Jeddah

1. Saat Kedatangan
Jamaah haji yang sakit dapat memeriksakan diri di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di bandara King Abdul Aziz.
Disini jamaah harus cukup beristirahat, makan dan minum secukupnya (katering sudah disediakan) sebelum berangkat ke Makkah atau Madinah.

2. Saat Kepulangan
Jamaah haji ditempatkan di Asrama Madinatul Hujjaj, disini disediakan juga Balai Pengobatan Haji Indonesia. Dianjurkan istirahat, tidur, makan dan minum secukupnya.

B. Di Makkah dan Madinah
Disini jamaah ditampung dirumah Muassasah/Maktab, dimana setiap jamaah menempati lokasi ruangan ukuran 1 X 2,5 m.

Hal-hal yang perlu diperhatikan jamaah haji:

1. Pelayanan Kesehatan diperoleh dari Dokter Kloter dan BPIH.

2. Menjaga Kebersihan Diri.
a. Mencuci Tangan sebelum dan sesudah makan
b. Mandi dan Mencuci perlu memperhatikan air yang jumlahnya terbatas.
Usahakan pakaian dijemur diluar kamar untuk menghindari kelembaban yang tinggi (mengganggu kesehatan)
c. Sikat Gigi minimal 2 (dua) kali sehari setelah selesai makan. Perhatikan kebersihan Wastafel, jangan sampai air tidk mengalir karena tersumbat kotoran/sampah.
d. Tahalul (gunting rambut / bercukur)
Usahakan memakai gunting rambut atau silet, pisau cukur milik sendiri untuk mencegah penularan penyakit AIDS (virus HIV).

3. Sanitasi Lingkungan
a. Ruangan harus tetap bersih, kopor dan pakaian ditata rapih dan jendela dibuka agar terjadi sirkulasi udara dan ada cahaya matahari yang masuk.
b. Kamar Mandi dan WC.
Harus selalu dibersihkan, jangan membuang kertas atau sampah sembarangan yang dapat mengakibatkan air bekas mandi / cuci tidak dapat mengalir keluar.
c. Sampah dibuang pada tempat sampah yang letaknya mudah dijangkau, buanglah sampah bila sudah penuh.

4. Air Bersih / Sehat
Ciri air bersih / sehat:
Tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna.
Di Pemondokan air bersih untuk makan dan minum didatangkan dengan mobil tangki air, sebelum digunakan air harus dimasak terlebih dahulu. Selain itu dapat membeli air aqua atau mengambil air Zamzam.

5. Kebersihan Peralatan
Peralatan masak dan makan perlu dijaga kebersihannya, untuk mencegah pencemaran dan penularan penyakit.

6. Menu Makanan (harian)
a. Nasi atau roti, kentang atau mie minimal 5 gelas sehari.
b. Daging atauikan, telor, tempe-tahu, kacang-kacangan 6 – 8 potong
c. Sayuran dan buah 3 – 5 mangkok.
d. Jeruk atau apel. Pepaya, semangka, melon 3 – 5 potong.
e. Sari buah atau susu 2 – 4 gelas.
f. Minum air masak atau aqua 5 – 6 liter sehari atau 1 gelas air setiap jam! (Untuk mengganti air yang menguap dari tubuh dan mencegah sengatan panas / ‘heat stroke’)
g. Diperlukn tambahan vitamin dan mineral.

C. Di Arafah dan Mina
Disini jamaah ditempatkan di tenda Maktab masing – masing, yang mampu menampung 10 – 20 jamaah. Sekarang , alhamdulillah dilengkapi dengan pendingin suhu disamping tersedia kamar mandi dan WC umum. Usahakan memakai masker dan memakai payung bila keluar tenda pada siang hari serta membawa air.

Penyakit yang sering diderita Jamaah Haji.

1. Sengatan Panas (Heat Stroke)
Disebabkan oleh:
a. Penumpukan panas yang berlebihn di dalam badan.
b. Suhu lingkungan lebih tinggi dari suhu tubuh, dengan kelembaban udara rendah, maka penguapan keringat sangat besar, diikuti timbulnya panas tubuh.
c. Jamaah terlalu lelah atau terkena sinar matahari secara langsung.

Jenis penyakit Sengatan Panas:

a. Heat Exhaustion (Lelah Panas)
Gejalanya sama dengan gejala dehidrasi (kekurangan zat cair ringan):
- Kulit kering
- Haus dan Pusing
- Lelah, mual, nafsu makan menurun

b. Heat Cramp (Kejang Panas)
- Tingkat lebih lanjut dari Heat Exhaustion
- Suhu badan naik (sampai 38 – 39’ C)
- Kejang otot (otot extremilasi otot betis)

c. Heat Stroke
Stadium ketiga dari sengatan panas , merupakan keadaan gawat namun reversible, dengan gejala:
- Hyperpirexia (suhu rectal 40’ atau lebih)
- Kulit kering, kadang-kadang berkeringat
- Berbicara tidak menentu (mengigau)
- Kesadaran bisa menurun hingga koma

Cara menghindari Sengatan Panas
a. Tidak berada diterik matahari langsung, antara pukul 10.00 s/d 16.00
b. Keluar kemah/rumah terutama pada siang hari, harus memakai payung dan berbekal minuman
c. Minum setiap hari paling sedikit 5 – 6 liter atau 1 gelas setiap jam. Jangan menunggu sampai haus
d. Jangan menahan buang hajat besar atau kecil
e. Usahakan kondisi badan tetap segar, cukup istirahat dan tidur 6 – 8 jam sehari semalam
f. Pakailah pakaian yang agak longgar dan sedapat mungkin berwarna putih
g. Makanlah buah-buahan segar, seperti jeruk, apel, pier dsb.

2. Meningitis (Radang Selaput Otak).
Penyakit ini menular dan disebabkan oleh kuman ‘meningokoccal’, yang cepat berkembang pada suhu tinggi atau rendah seperti di Arab Saudi.

Faktor-faktor pencetus terjangkitnya penyakit ini:
a. Daya tubuh lemah
b. Tinggal di tempat yang padat
c. Bergaul langsung dengan penderita, atau kontak langsung melalui air ludah, dahak,ingus dan debu.

Tanda-tanda dan gejala:
a. Panas mendadak
b. Sakit kepala
c. Perut mual dan muntah
d. Bicara tidak menentu (mengigau)
e. Kaku kuduk

Pencegahan ‘Menangitis’:
a. Vaksinasi ‘Menangitis’
b. Kebersihan diri dan lingkungan
c. Menghindari tempat yang terlalu padat
d. Pengobatan propilaksis dengan sulfadiazine atau rifampycin

3. Penyakit Lain Jamaah Haji
a. Influenza – Penyebab: Virus – Penularan: Melalui udara, pernapasan
b. Radang Tenggorokan (Pharingitis) – Penyebab: Bakteri Virus – Penularan: Melalui udara. pernapasan.
c. Radang Cabang Tenggorokan (Bronchitis) – Penyebab: Bakteri Virus – Penularan: Melalui percikan dahak batuk, udara.
d. Radang Paru-paru (Pneumonia) – Penyebab: Basil atau Virus – Penularan: Melalui udara pernapasan, percikan ludah.
e. Desentri – Penyebab: Basil, Amuba – Penularan: Melalui makanan/minuman yang tercemar kuman.
f. Kholera – Penyebab: Vibrio kholera – Penularan: Melalui makanan/minuman
g. Typhus – Penyebab: Basil Typhus – Penularan: Melalui makanan/minuman.


Petunjuk di Pesawat

1. Penempatan Barang
- Sebelum duduk simpanlah barang anda pada tempat yang telah disediakan (di atas tempat duduk.
- Janganlah menaruh barang berlebihan di tempat yang telah disediakan.
- Janganlah menaruh barang pada lorong/gang pesawat.

2. Mengenakan Sabuk Pengaman
- Bila tanda/lampu (‘Fasten Seat Belt’) menyala, kenakan sabuk pengaman.
- Sabuk pengaman wajib dikenakan pada waktu pesawat lepas landas, mendarat dan apabila pesawat memasuki udara buruk.
- Bila tanda/lampu tersebut dimatikan, sabuk pengaman boleh dilepas, namun dianjurkan untuk selalu dikenakan selama duduk.

3. Cara Mengenakan dan Melepas Sabuk Pengaman
- Untuk mengenakan, masukkan pengait pada lubang gesper.
- Untuk melepas, tariklah pengunci pada gesper dan lepaskan pengkait.

4. Dilarang Merokok Didalam Pesawat.
- Dilarang merokok pada waktu pesawat lepas landas, mendarat, di gang dan di toilet (kamar kecil).
- Bila tanda lampu ‘No Smoking’ menyala, jangan merokok.
- Matikan rokok pada asbak yang ada di setiap kursi.

5. Lampu Baca
- Bila memerlukan cahaya lampu untuk membaca, tekanlah tombol lampu baca.
- Untuk mematikan lampu baca, tekan sekali lagi tombol tersebut.

6. Memanggil Awak Kabin.
- Bila diperlukan bantuan dari awak kabin, maka tekan tombol panggilan, mereka akan datang membantu anda.

7. Pengatur Udara (AC).
- Dengan memutar alat engatur udara, maka akan didapat udara atau angin yang diperlukan.

8. Kantong Muntah.
- Kantong muntah disediakan dalam kantong kursi. Pergunakanlah kantong ini untuk menampung muntah anda. Kantong ini dapat dipergunakan pula untuk tempat sampah.

Menggunakan Toilet / Kamar Kecil.
a. Untuk membuka pintu dari luar, doronglah pintu.
b. Untuk mengunci pintu, geserlah kunci kearah kiri.
c. Sewaktu buang hadas besar, posisi duduk, bukan jongkok.
d. Tidak diperkenankan membuang sampah ke lubang toilet, masukkan ke tempat sampah yang telah disediakan.
e. Untuk menyiram kotoran, tekanlah tuas/tombol bertanda ‘Flush’.
f. Pergunakanlah kertas tissue yang tersedia untuk membersihkan sisa kotoran dianggota badan anda dan buanglah kertas bekas tersebut ditempat sampah.
g. Tekanlah kran bertanda warna biru untuk air dingin, dan kran bertanda merah untuk air panas.
h. Tekanlah tuas diantara dua kran untuk membuang air dari bejana.

Senam Ringan.
Untuk mengurangi rasa penat di dalam penerbangan yang jauh, dipersilahkan senam ringan ditempat duduk.
a. Gerak-gerakkan persendian tangan sesuai aturan dan tata cara senam ringan.
b. Gerak-gerakkan punggung leher dan bahu sesuai aturan senam ringan.
c. Gerak-gerakkan kaki dan telapak kaki sesuai aturan senam ringan.
d. Tidak diperkenankan gerakan loncat atau gerakan yang dapat mengganggu ketenangan penumpang lain.

Tayyammum di Pesawat.
1. Kedua tangan ditepukkan (perlahan) kesandaran kursi pesawat di depan kita atau dinding pesawat.
2. Kedua telapak tangan disapukan kemuka dengan sempurna, dari ujung rambut (jidat) sampai ke dagu dan dari buah telinga sebelah kanan sampai buah telinga sebelah kiri secara merata.
3. Kedua telapak tangan ditepukkan lagi kesandaran kursi pesawat atau dinding pesawat, diusahakan di tempat yang belum tertepuk.
4. Telapak tangan kiri menyapu tangan kanan, dari ujung jari sampai dengan siku secara merata.
5. Telapak tangan kanan menyapu tangan kiri, dari ujung jari sampai dengan siku secara merata.

S h a l a t di Pesawat.
1. Dengan posisi duduk di kursi pesawat, menghadap ke depan disertai dengan niat shalat (yang dikehendaki) diteruskan dengan Takbiratul Ihram.
2. Tangan bersedekap membaca Iftitah, surat Al Fatihah dan surat yang dikehendaki.
3. Rukuk dengan membungkuk sedikit, membaca bacaan rukuk.
4. I’tidal,mengangkat kedua tangan dengan punggung lurus dalam posisi duduk di kursi pesawat.
5. Sujud, membungkukkan badan (lebih rendah dari rukuk), membaca bacaan sujud.
6. Duduk diantara dua sujud, membaca bacaan duduk. Posisi duduk sempurna di kursi pesawat.
7. Sujud kembali, membungkukkan badan (lebih rendah dari rukuk).
8. Duduk kembali dengan sempurna, tangan bersedekap untuk melakukan rakaat kedua, membaca surat Al Fatihah dan surat yang dikehendaki.
9. Seterusnya sama dengan rakaat pertama hingga duduk terakhir. Duduk sempurna di kursi pesawat dengan meletakkan kedua tangan diatas lutut dan telunjuk jari kanan dikeluarkan dari genggaman.
10. Mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri.
11. Berdo’a.

 (Sumber : Garuda Indonesia)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kematian Menurut Islam

Doa Pernikahan

Doa-doa Nabi dan Rasul yang Mustajab