Lailatul Qadar

Lailatul Qadar, Misteri Sepanjang Masa

Malam Lailatul Qadar selalu dinantikan setiap umat muslim di seluruh dunia pada saat bulan Ramadan. Malam yang disebut sebagai malam bergelimangan kemuliaan dan keberkahan bahkan lebih baik dari daripada seribu bulan. Namun ternyata untuk mengetahui apakah kita mendapatkannya atau tidak akan menjadi misteri hingga akhir zaman.

“Lailatul qadar bukan sesuatu yang bersifat material yang tidak bisa dilihat sehingga akan menjadi misteri sepanjang masa karena hanya Allah sendirilah yang akan memberitahukannya,” jelas Dewan Pakar Pusat Studi Al Qur’an Yayasan Dakwah Lentera Hati Indonesia, Dr Ali Nurdin dalam talkshow bertema “To Reach The Glory of Lailatul Qadar Night” di Lantai 1 Kuningan City, Jl Prof DR Satrio, Jakarta Selatan, Jumat (10/8/2012).

Ust Ali lalu mengutip firman Allah dalam Alquran surah Al Qadr ayat 5 yang berbunyi, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan).”

Menurutnya, lailatul qadar sendiri memiliki tiga arti. Pertama, penetapan dan pengaturan sehingga lailatul qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia. Penggunaan ‘Qadar’ sebagai ketetapan dapat dijumpai pada firman Allah di surah Ad Dukhan ayat 3-5, yaitu “Sesungguhnya Kami menurunkannya (Alquran) pada suatu malam, dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan semua urusan yang penuh hikmah, yaitu urusan yang besar di sisi Kami”.

Kedua, Kemuliaan. Malam tersebut adalah malam mulia tiada bandingnya. Ia mulia karena terpilih sebagai malam turunnya Alquran.

Ketiga, Sempit. Malam tersebut adalah malam yang sempit, karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi untuk menyebarkan kemuliaan.

Selain talkshow, digelar juga bazar produk busana muslim terbaru untuk pria dan wanita.

Ust Ali juga mengatakan tidak mudah untuk mengetahui tanda-tanda bagi orang yang mendapatkan lailatul qadar, sebab tanda-tandanya bersifat spiritual (imaterial) bukan material. “Hanya orang yang berusaha menjemputnya saja yang akan meraihnya dan menjadi ukuran sebenarnya saat di luar bulan puasa, 11 bulan yang lain,” tuturnya.

Adapun ciri-ciri orang yang meraih kemuliaan lailatul qadar dapat dilihat dari lima hal: Pertama, orang yang senantiasa timbul kesadaran ihsan. Senantiasa merasa bahwa Allah SWT selalu besertanya, sehingga jika tergoda untuk melakukan maksiat tidak akan tergoda karena kuat imannya, Allah Maha Melihat dan Allah Maha Mengetahui.

Kedua, orang yang meningkat tingkat keihklasannya. Ikhlas berarti murni. Tujuan hidup senantiasa harus murni yakni hanya mengharap ridho Allah SWT. Seorang mukmin tidak merasa putus asa jika mendapat cacian namun ketika mendapat pujian tidak merasa bergangga diri. Hal ini karena tujuan hidupnya bukan mengharapkan pujian dari orang lain.

“Ketiga, orang yang kesadarannya meningkat. Kesabaran ibarat keimanan yang bersifat fluktuatif, terkadang bertambah dan berkurang. Ketika mendapat musibah maka hendaklah bersabar,” ujar Ust Ali.

Keempat, orang yang senantiasa pandai bersyukur. Berapapun rejeki yang diterima selalu bersyukur sebab orang yang senantiasa bersyukur akan selalu merasa bahagia dalm hidupnya.

Kelima, orang yang timbul dalam dirinya sikap empati yakni senantiasa peka terhadap perasaan orang lain sehingga ikut merasakan. Melihat orang susah timbul perasaan empati sehingga lebih bijak dalam menggunakan hartanya.

Lailatul qadar merupakan hadiah yang luar biasa dari Allah SWT khususnya di bulan Ramadan. Untuk meraihnya umat muslim dianjurkan untuk meluruskan niat. “Untuk meraihnya tidak mudah sehingga harus meluruskan niat dan cara yang benar, mudah-mudahan kita termasuk diantaranya yang mendapatkan kemuliaan tersebut” tutupnya.

Andai Ramadhan Ini Terakhir

Diposkan Oleh masulum on August 10, 2012
Ditulis Oleh Tim Inspirasi

Andai kita tahu ini Ramadhan terakhir..

masih ada kesempatan untuk melaksanakan sholat di awal waktu
sholat yang dikerjakan.. .sungguh khusyuk lagi tawadhu’
tubuh dan qalbu…bersatu memperhamba diri
menghadap Rabbul Jalil… menangisi kecurangan janji
“innasolati wanusuki wamahyaya wamamati lillahirabbil ‘alamin”
[sesungguhnya solatku, ibadahku, hidupku, dan matiku...]

andai kita tahu ini Ramadhan terakhir.. ..

tidak akan kita sia siakan walau sesaat yang berlalu
setiap masa tak akan dibiarkan begitu saja
di setiap kesempatan juga masa yang terluang
alunan Al-Quran senantiasa kita bacakan dan perdengarkan kehadapan MU …ya Rabb

andai kita tahu ini Ramadhan terakhir..

setiap malam kita sibukkan dengan
bertarawih.. .berqiamullail. ..bertahajjud. ..
mengadu…merintih. ..meminta belas kasih
“sesungguhnya aku berharap untuk ke syurga-MU
dan….aku tak sanggup untuk ke neraka-MU”

andai kita tahu ini Ramadhan terakhir..

kita akan selalu bersama dengan mereka yang tersayang
kita isi Ramadhan dengan hal yang bermanfaat
kita buru…kita cari..suatu malam idaman
yang lebih baik dari seribu bulan

andai kita tahu ini Ramadhan terakhir..

kita bakal menyediakan batin dan zahir
mempersiapkan diri…rohani dan jasmani
menanti-nanti jemputan Izrail
di kiri dan kanan …lorong-lorong ridha Ar-Rahman

Duhai Ilahi…

andai ini Ramadhan terakhir buat kami
jadikanlah Ramadhan ini paling berarti…paling berseri…
menerangi kegelapan hati kami
menyeru ke jalan menuju ridho serta kasih sayangMu …Ya Ilahi
yang bakal mewarnai kehidupan kami di sana nanti

Namun teman….

tak akan ada manusia yang bakal mengetahui
apakah Ramadhan ini merupakan yang terakhir kali bagi diri kita
yang mampu bagi seorang hamba itu hanyalah
berusaha…bersiap-siap …bersedia …meminta belas-NYA

Marhaban ya Ramadhan,

Bulan dimana nafas kita menjadi tasbih, tidur kita menjadi ibadah, amal kita diterima dan do’a kita di ijabah,

Sebelum cahaya surga padam, Sebelum hidup berakhir,
Sebelum pintu tobat tertutup, Sebelum Ramadhan datang,

dan untuk menambah khusyu-nya ibadah dibulan yang suci – yang penuh dengan berkah serta ampunan ini, saya pribadi ingin menghaturkan PERMOHONAN MAAF lahir dan bathin,

Semoga kita semua senantiasa berada dalam Rahmat dan Hidayah ALLAH SWT serta selalu sehat dalam melaksanakan ibadah Ramadhan.

Taqqobalahu Minna Waminkum, Taqoballahu Ya Karim,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kematian Menurut Islam

Tabung Haji Umroh

Doa-doa Nabi dan Rasul yang Mustajab