Tasbih


Tasbih (Bahasa Arab:تسبیح) secara harfiah berarti pujian dan secara makna yaitu dengan mengucapkan kata Subhanallah (سبحان الله)) yang berarti Maha Suci Allah.

Allah berfirman:

وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلاً“ Dan bertasbihlah kepada-Nya ketika pagi dan ketika petang. Q.S 33: 42 ”

Dalam hadis Nabi bersabda:“ Dua kalimah yang ringan di atas lidah, yang berat di atas timbangan, yang disukaï oleh yang maha Pemurah: Subhanallah wa bihamdih, subhanallahi al-azim (سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيم) [Al-Bukhariy/ 6682] ”

Penghitung Tasbih

Untuk mengucapkan bacaan Tasbih secara berulang-ulang ini diciptakanlah alat yang disebut Misbaha dan di Indonesia sendiri disebut juga dengan nama biji tasbih terkadang disingkat menjadi tasbih saja. Biasanya biji tasbih dibuat dari kayu, namun ada pula biji tasbih yang dibuah dari bji-biji zaitun.

Umumnya seutas biji tasbih terdiri dari 99 batu. Angka 99 ini melambangkan 99 Asma Allah. Namun ada pula biji tasbih yang terdiri dari 33 atau 11 batu-batuan. Pada kedua kasus terakhir ini, sang pengguna harus mengulangi lingkaran tiga atau sembilan kali. Meskipun begitu, ada pula biji tasbih yang terdiri dari 100 atau 1.000 batu.

Shalat Tasbih

Salat Tasbih merupakan salat Sunnah yang di dalamnya pelaku salat akan membaca kalimat tasbih (kalimat "Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar") sebanyak 300 kali (4 raka'at masing-masing 75 kali tasbih). Salat ini diajarkan Rasulullah SAW kepada pamannya yakni sayyidina Abbas bin Abdul Muthallib. Namun beberapa ulama berbeda pendapat tentang hal ini.

Hikmah salat adalah dapat mencegah perbuatan keji dan kemungkaran, tentu saja dari salat tasbih yang dilakukan dengan hati yang ikhlas diharapkan akan dapat pula seseorang yang melakukannya dicegah atau terjaga dari perbuata-perbuatan yang keji lagi mungkar.

Niat salat ini, sebagaimana juga salat-salat yang lain cukup diucapkan di dalam hati dan tidak perlu dilafalkan, tidak terdapat riwayat yang menyatakan keharusan untuk melafalkan niat akan tetapi yang terpenting adalah dengan niat hanya mengharapkan Ridho Allah Ta'ala semata dengan hati yang ikhlas dan khusyu.

Salat tasbih dilakukan 4 raka'at (jika dikerjakan siang maka 4 raka'at dengan sekali salam, jika malam 4 raka'at dengan dua salam ) sebagaimana salat biasa dengan tambahan bacaan tasbih pada saat-saat berikut:

Tahap dan pembacaan tasbih dalam satu raka'at :
1. Setelah pembacaan surat al fatihah dan surat pendek saat berdiri : 15 kali
2. Setelah tasbih ruku' (Subhana rabiyyal adzim...) : 10 Kali
3. Setelah I'tidal : 10 Kali
4. Setelah tasbih sujud pertama (Subhana rabiyyal a'la...) : 10 Kali
5. Setelah duduk di antara dua sujud : 10 Kali
6. Setelah tasbih sujud kedua (Subhana rabiyyal a'la...) : 10 Kali
7. Setelah duduk istirahat sebelum berdiri (atau sebelum salam tergantung pada raka'at keberapa) : 10 Kali
Jumlah total satu raka'at 75
Jadi jumlah total bacaan tasbih dalam Shalat Tasbih yang berjumlah empat raka'at : 4 X 75 = 300 kali


TASBIH 

Sebuah tasbih adalah sebuah kehidupan.
Berawal & berakhir di titik yg sama.
Bukan tasbih namanya jika hanya terdiri dari suatu butir.
Bukan kehidupan namanya jika hanya satu dimensi.
Kehidupan akan sempurna dan indah
bila telah melewati serangkaian untaian butiran
suka dan duka,
derita dan bahagia,
gagal dan sukses,
pasang dan surut.

Dan kuncinya adalah :
KESABARAN, KEKUATAN
PERJUANGAN dan KEIKHLASAN

Untuk terus meniti, berjalan dan mendaki.
Kemanapun akan pergi dan berdiri,
tetap masih dlm lingkaran takdir Allah.

Dari – Nya kehidupan akan dimulai
dan dari – Nya kehidupan akan berakhir…

Tasbih adalah wakil jiwa yang selalu bergerak,
tidak pernah berhenti,
pantang menyerah,
tidak mengenal putus asa,
untuk meraih hidup yang lebih tinggi,

bahwa hidup adalah karunia untuk manusia.
Cinta akan menjadi indah
jika diterima sebagai sebuah
KEUTUHAN.



Energi Tasbih 

Apabila anda menginginkan tasbih yang anda pakai mempunyai kekuatan yang sangat dasyat sebagai pegangan ataupun untuk menjaga diri dan keluarga , silahkan isi tasbih anda dengan kekuatan alam , karena sebenarnya sumber terbesar kekuatan fisik ada pada alam semesta . Selain anda isi dengan khodam yang anda yakini memberikan kekuatan lebih pada tasbih anda .

Sebagai Tasbih pembuka kekuatan diperlukan perawatan untuk meningkatkan daya energi alami dengan hal-hal sebagai berikut :
  1. Jemur dibawah sinar matahari yang mengandung cahaya untraviolet selama 15-25 menit karena akanmemperkuat daya energi matahari.
  2. Jemur dibawah sinar bulan sebagai penghasil sinar infrared selama semalaman suntuk akan lebih baik untuk memperkuat daya mistik cahaya malam.
  3. Oleskan atau dicelupkan dalam minyak sari bunga atau minyak berbagai kayu yang non alkohol. Misalnya minyak melati, garu, kokka, cendana, mawar dll untuk memperkuat daya kharisma dan auranya karena sesungghuhgnya Allah swt dan RosulNya menyukai harum haruman.
  4. Biarkan pada kucuran hujan sepanjang hari atau sepanjang malam.
  5. Biarkan semalaman agar terkena embun pagi dan usahakan di taruh diatas atap rumah.
  6. Letakkan diluar rumah saat terjadi badai angin ribut yang disertai guntur, karena hal ini akan memperkuat daya energi alami dari batu bertuah atau benda bertuan anda.
  7. Bawa ke tempat-tempat yang memiliki energi alami yang sangat kuat seperti gunung, makan wali songo, kyai, syech, dan juga gua - gua keramat, atau tempat-tempat suci seperti masjid masjid yang bertuah seperti masjidil haram, masjid para wali songo dll.
  8. Biarkan pada air yang mengalir deras seperti air terjun dll karena akan memperkuat daya energi dari kekuatan air dan dzat lainnya.
  9. Juga di rendam dalam bubuk garam dapur untuk memperkuat energi daya netralisir alamiah.
YANG TIDAK KALAH PENTINGNYA ADALAH TEHNIK BERDZIKIR TETAP HARUS KONSISTEN PADA DIRI SENDIRI YANG DISENTRALISASIKAN ATAU DI PUSATKAN HANYA DAN HANYA PADA DZAT ALLAH SWT BERSERTA ASMANYA, SIFATNYA DAN SEGALA SESUATU YANG BERHUBUNGAN DENGANNYA. AMIN.

Energi Tasbih berdasarkan bahan pembuatannya :

Tidaklah bijak apabila benda bertuah dengan serta merta diartikan sebagai benda yang dihuni makhluk halus. Sebagian masyarakat kita memang memiliki pemahaman demikian. Hal yang perlu dliuruskan dengan menjawab pertanyaan,”dari manakah asal muasal kekuatan yang ada di balik benda bertuah ? Secara awam kita bisa saja menjawab sumber kekuatan itu dari tuhan. Namun jawaban demikian tentunya sangat klise apalagi bagi siapapun yang selalu menjunjung tinggi tradisi ilmiah. Wajar lah kiranya, karena kita memilikii otak dengan kapasitas lebih besar agar dapat berguna untuk berfikir ilmiah dan bijaksana.

ASAL KEKUATAN BENDA BERTUAH

Benda bertuah khususnya ragam kayu bertuah, biasanya kuantitasnya sangat terbatas. Sesuai dengan hukum keseimbangan alam, semakin tinggi kualitas makhluk, sebaliknha kuantitasnya semakin kecil. Seperti halnya binatang buas semakin buas jenis binatang, semakin kecil pula kuantitasnya. Walau tampak kontradiktif, hal itu sebenarnya merupakan mekanisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup kayu atau binatang itu sendiri maupun kayu dan binatang lainnya. Misalnya jika jumlah harimau melebihi jumlah hewan yang menjadi pakannya, maka lama-kelamaan akan banyak harimau yang mati kelaparan dan bisa mengakibatkan kepunahan.

Demikian pula misalnya pohon beringin, semakin banyak pohon beringin tumbuh di suatu tempat justru akan membuat kepunahan pepohonan lainnya karena pakan dan energinya mendominasi tumbuhan lainnya. Kepunahannya bisa diakibatkan oleh evolusi alam maupun ulah manusia. Namun lebih sering ulah manusia lah yang menyebabkan jenis-jenis tumbuhan dan binatang menjadi punah. Oleh sebab itu pemanfaatan kayu yang sulit dibudidaya atau rentan tejadi kepunahan harus patuh kepada hukum keseimbangan alam. Pada bagian akhir akan saya jelaskan mengenai hal ini.

Setiap jenis kayu memiliki karakter serat dan sel kayu yang berbeda-beda. Membuat sifat masing-masing jenis kayu juga berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi pula oleh karakter iklim dan geologi di mana jenis kayu tersebut dapat tumbuh dengan kualitas paling baik. Sehingga setiap jenis kayu memiliki kegunaan, khasiat, kelebihan, maupun terdapat kekurangan yang berbeda-beda pula.

Sedikit telah disinggung di atas soal faktor yang mempengaruhi dayaguna, sifat, karakter dan kekurangan setiap jenis kayu. Namun semua itu masih dalam dimensi fisik. Selanjutnya dalam dimensi metafisik atau sesuatu yang ada di balik benda fisik, yakni dari mana asal-muasal adanya tuah atau daya kekuatan dari berbagai jenis kayu ?

Berikut faktor-faktor yang dapat saya identifikasikan, paling tidak berguna untuk memberikan penjelasan dari sudut pandang ilmiah.

1. Faktor Usia 
Berpulang pada rumus bumi bahwa energi bersifat abadi (selama bumi masih eksis), kehilangan energi hanyalah karena adanya perpindahan materi energi ke obyek dan mungkin dimensi lainnya saja. Sebaliknya segala macam benda fisik tidak bersifat abadi, melainkan mengalami kerusakan dan kehancuran. Ada jenis benda yang cepat rusak dan ada pula yang berusia sangat lama hingga memakan waktu jutaan bahkan milyaran tahun.

Benda-benda seperti kaca butuh waktu antara 100 hingga 1000 tahun lebih untuk membusuk hingga dikatakan tidak bisa membusuk. Demikian pula makhluk hidup ada yang berumur sangat pendek hingga berumur ribuan tahun, termasuk di dalamnya ragam jenis tetumbuhan. Apapun benda dan tumbuhan yang ada di planet bumi ini, bersifat menyerap dan memancarkan energi. Penyerapan energi sebagai input dan pemancaran energi sebagai output. Antara input dan output menjadi mekanisme yang selaras dan seimbang.

Terkurasnya energi hingga terasa lemah dan lemas merupakan peristiwa ketidakseimbangan antara input dengan output energi ke dalam tubuh atau tumbuhan. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor di antaranya penyakit yang menimbulkan gangguan metabolisme dan gangguan asupan makanan sebagai sumber energi.

Secara umum suatu benda hidup selalu surplus dalam mekanisme in-put dan out-put energi. Pada tumbuhan, kelebihan energi akan disimpan dan menyatu dengan batang terutama pada inti batang (Jawa: galih) pohon yang biasanya berwarna lebih tua dan terletak di lingkaran paling dalam batang pohon. Bagian luar kayu terlebih bagian kulit terdiri dari sel-sel muda, sementara itu bagian dalam merupakan pemadatan dari sel-sel yang lebih tua. Semakin tua umur pohon, semakin besar lingkaran galih pohon. Semakin besar pula mengakumulasi energi alam. Akumulasi energi inilah yang mempengaruhi besar-kecilnya tuah suatu pohon.

2. Faktor Karakter Sel
Selain faktor usia, kayu bertuah disebabkan oleh unsur yang terkandung dalam zat serta sifat-sifat sel pohon. Spesifikasi unsur zat dan sifat suatu pohon akan menentukan dari mana asal unsur energi yang diserapnya. Misalnya pohon yang banyak menyerap energi tanah, akan menjadikan pohon tersebut dapat berfungsi sebagai ground atau bermanfaat sebagai penetralisir daya listrik positif. Peristiwa ini terjadi misalnya pada pohon Nagasari. Hal yang sama terjadi pada ragam jenis bebatuan alam. Sehingga kita dapat memahami bagaimana batu akik dapat memiliki energi yang spesifik dan mempunyai khasiat yang khusus pula.

3. Faktor Lokasi.
Pada jenis pohon yang sama, tetapi tumbuh di lokasi yang berbeda akan dapat menentukan pula perbedaan serapan energi. Hal itu menentukan besar kecilnya khasiat atau daya kekuatan kayu walaupun ia masih dalam satu jenis. Bereda lokasi alam tentu berbeda pula pusaran energinya. Lokasi alam yang lebih besar memancarkan energi memungkinkan untuk menambah besarnya energi yang terserap pohon yang tumbuh di tempat itu.

4. Faktor Spesifik.
Faktor ini lebih sulit diidentifikasi karena untuk pembuktian juga jauh lebih sulit. Yakni karakter pohon yang banyak menyerap energi alam dan mampu mengikat energi itu dalam waktu yang tidak diketahui batas waktunya atau relatif permanen. Bahkan pohon yang sudah ditebang pun kayunya masih mampu menyerap energi alam. Karakternya hampir menyerupai batu alam hanya bedanya benda ini pernah tumbuh dan hidup dalam waktu yang panjang.

Dapat disimpulkan bahwa kayu yang memenuhi keempat faktor di atas, yakni berasal dari pohon yang banyak menyerap energi alam, yang tumbuh di lokasi alam berenergi besar dan berusia sangat tua, tetapi mampu mengikat energi relatif permanen. Akan menjadikannya kayu yang berkhasiat super istimewa atau kayu sangat bertuah, powerfull.

Bagi seseorang yang kurang memahami hakekat alam, bisa saja dengan gegabah menyimpulkan kayu tersebut dihuni oleh jin atau makhluk halus. Ini pendapat yang konyol sekali. Biasanya pendapat demikian dari orang yang justru tidak ada kemampuan melihat dan mendeteksi secara metafisis sebuah kayu. Yang lebih parah pendapat gegabah tersebut diikuti oleh seseorang yang kemudian dijadikannya sebagai sarana propaganda agama untuk mendiskreditkan orang lain. Dari berbagai uraian di atas adalah berbagai ragam jenis kayu bertuah yang berasal dari tanah Nusantara ini. Di antaranya berikut ini ;

1. Kayu Setigi Darat/Kastigi
- Efek kerejekian
- Keselamatan
- Ketenteraman

2. Kayu Setigi Laut/Mentigi/Drini
- Kewibawaan
- Kekuatan
- Anti daya negatif

3. Kayu Mentawa/tawa
- Penetral daya atau getaran negatif
- Penawar racun gaib
- Sangat bagus untuk warangka atau sarung keris, tumbak dsb.

4. Kayu Lotrok
- Menyembuhkan penyakit akibat daya negatif seperti ; santet, tenung, jengges, guna-guna, pelet, dsb.
- Mempermudah atau memperlancar bagi wanita yang kesulitan melahirkan anak.

5. Kayu Tengsek
- Kewibawaan dan kekuatan
- Ditakuti bangsa lelembut dan binatang buas

6. Kayu Telasih
- Spesial pengasihan secara universal

7. Kayu Kebek/Kebak
- Spesial membuka jalan dan melancarkan rejeki

8. Kayu Pronokuning
- Menjaga kesehatan
- Obat penyakit kencing manis
- Anti sariawan untuk anak kecil
- Ketentraman

9. Kayu Boga
- Spesial untuk memancarkan ‘aura’ dalam usaha dagang menjadi laris

10. Galih Kelor
- Efek menolak daya atau kekuatan negatif

11. Galih Asem
- Keluhuran atau kemuliaan
- Ketentraman
- Menajamkan indera batin

12. Kayu Kalimasada
- Efek menetralkan segala getaran energi baik positif maupun negatif
- Menambah kewibawaan dan keselamatan
- Penyedot dan penetralisir daya kekuatan musuh

13. Kayu Wanyu
- Efek mendorong ke derajat tinggi

14. Kayu Kalampis Hitam
- Spesial untuk keselamatan secara universal

15. Kayu Songgolangit
- Efek menambah kekuatan jiwa dan raga, lahir dan batin

16. Kayu Walikukun
- Efek keselamatan universal

17. Kayu Srigading
- Efek menarik rejeki dan kederajatan

18. Kayu Nogosari
- Anti petir
- Meningkatkan kekuatan lahir dan batin
- Efek kewibawaan
- Meningkatkan ketajaman indera batin

19. Kayu Wide
Sama dengan efek kayu tengsek, yaitu :
- Kewibawaan dan kekuatan
- Ditakuti bangsa lelembut dan binatang buas

20. Kayu Dewandaru
- Anti daya negatif
- Keluhuran dan kemuliaan
- Kederajatan dan kewibawaan

21. Kayu Kengkeng
- Kekuatan lahir dan batin
- Efek positif mendorong pada kemuliaan

22. Kayu Kengkeng
- Kekuatan lahir dan batin

23. Kayu Santan Brahma
- Sama dengan kayu pronokuning, yaitu :
- Menjaga kesehatan
- Untuk menurunkan darah tinggi
- Obat penyakit kencing manis
- Anti sariawan untuk anak kecil
- Ketentraman

24. Kayu Gaharu
- Ketentraman dan kedamaian
- Mengasapi pusaka
- Merangsang pamor atau kekuatan benda bertuah
- Pengharum ruangan dan menabah kerejekian
- Membantu proses meditasi, samadi, atau tafakur

25. Kayu Paku Wojo
- Sama dengan kayu Songgo Langit  yaitu menambah kekuatan jiwa dan raga, lahir dan batin

26. Kayu Galih Johar
- Efek ketentraman dan kerluhuran

27. Kayu Munglen/Wunglen
- Ketentraman dan keluhuran

28. Kayu Lingga Manik
- Menambah kekuatan batin
- Menajamkan indera batin

29. Kayu Tayuman
- Mempermudah terwujudnya suatu harapan

30. Kayu Cendana
- Efek penguat tuah kayu lainnya
- Ketentraman lair batin

31. Kayu Wigig
- Menambah kecerdasan pikir
- Kebijasksanaan dan keteguhan hati

32. Kayu Liwung
- Keselamatan tanpa kompromi
- Kemuliaan

33. Kayu Menging
- Efek kewibawaan
- Anti hama

34. Kayu Jati Luwih
- Efek kederajatan dan aura ketentraman

35. Kayu Sisir
- Efek sebagai penguat tuah kayu lainnya

36. Kayu Rampung
- Mempercepat terwujudnya suatu cita-cita dan harapan

37. Kayu Rukun
- Sama dengan kayu kebak, yaitu membuka jalan dan melancarkan rejeki

38. Kayu Rau
- Spesial anti daya negatif

39. Kayu Sulastri
- Pengasihan
- Keharmonisan rumah tangga
- Kehangatan
- Kesetiaan
- Kebahagiaan

40. Kayu Songo Wojo
Spesial untuk keteguhan dan keselamatan

41. Kayu Walik Angin
- Untuk mengendalikan gerak angin
- Memindahkan lokasi mendung atau hujan
- Meredakan angin besar seperti topan dan lesus

42. Kayu Kokka/Kaukah
Kayu Kokka sering juga disebut Kaukah / Fukaha merupakan salah satu kayu yang sangat tua riwayatnya. Waktu zaman Nabi Nuh AS beliau membuat perahu dengan bahan kayu Kokka, Waktu zaman Nabi Musa AS beliau menunjukkan kemukjizatan dengan tongkatnya yang terbuat dari kayu Kokka waktu melawan kekuatan sihir Raja Fir’aun, Waktu zaman Nabi Syuib AS, Nabi Sulaiman AS juga menggunakan kayu Kokka, bahkan tasbih Nabi Muhammad SAW juga dari kayu Kokka.

Kayu ini adalah kayu langka yang dilindungi oleh sejumlah pemerintahan Timur Tengah. Kokka tumbuh di bukit Sinai, hutan kecil dekat Istambul, perkampungan tepi sungai Nil, dan sejumlah desa di Nigeria. Beberapa ulama Islam beranggapan bahwa Kayu Kokka / Kaukah adalah salah satu mukjizat para Nabi yang masih tersisa saat ini.

Khasiat kayu Kokka :


  1. Rumah yang didalamnya ada Kayu tersebut : insya Allah aman dari ancaman dan gangguan berbagai jenis makhluk.
  2. Jika ada Anak yang sering menangis dan tidak mau tidur : letakkan di bawah bantal atau rendam ke dalam air lalu di minumkan, insya Allah akan cepat tidur.
  3. Sakit gigi : rendam ke dalam air hangat, kemudian gunakan untuk berkumur dan di minum, insya Allah sembuh.
  4. Sakit kepala, sakit urat atau otot : gosok-gosokkan ke bagian yang sakit, insya Allah lega.
  5. Demam, sakit kerongkongan : rendam ke dalam air lalu di minum atau di teteskan ke dalam mulut, insya Allah sembuh.
  6. Terkena racun; rendam ke dalam air dan di minum, insya Allah sembuh
  7. Apabila dibawa pedagang insya Allah akan laris.
  8. Apabila dipakai Pejabat / Pemimpin / Atasan akan diturut oleh bawahanya dan punya wibawa.
  9. Dapat menghalau hantu Jembalang / jin yang usil, menyembuhkan kesurupan, anak kecil rewel, kena sawan, dll.
  10. Bisa untuk menyembuhkan berbagai penyakit, baik medis / non medis, sakit gigi, sakit kepala, amandel, kanker, tumor, penyakit mata, stroke, asam urat, orang kena santet / guna-guna, dll.
  11. Insya Allah selamat dari bisa : Sekiranya dipakai pada tubuh, insya Allah akan terhindar dari binatang liar atau berbisa.
  12. Letakkan pada bahagian yang terkena gigitan binatang berbisa, insya Allah akan hilang segala bisanya.
  13. Jika dibawa bersama ketika berjumpa orang zalim, insya Allah akan selamat dan aman.
  14. Kokka di pakai ketika orang hendak menyusahkan kita, insya Allah mereka tidak akan membahayakan.
  15. Menurut sejarah yang berlaku di negara jiran, pembebas-pembebas di 4 wilayah telah membawanya selama berperang, lalu mengakibatkan pandangan musuh menjadi kabur dan pemakainya mendapat kemenangan.
  16. Jika dalam keadaan yang amat terdesak, logam panas apapun insya Allah tidak akan membahayakan pemakainya yang beriman dan beramal saleh.
  17. Kepada siapapun yang memilikinya, membawanya saja walaupun satu biji, jaga amalan dan mohonlah kepada Allah SWT agar Dilindungi dari bahaya penyakit dll.
  18. Dan masih banyak manfaat / kegunaan lainya sesuai niat, insya Allah Akan bertambah lagi khasiatnya jika digunakan sebagai tasbih untuk berzikir.
  19.  Sesungguhnya Allah SWT jugalah yang Maha Berkuasa atas segalanya, Kayu kokka hanyalah Syariatnya saja dan kita wajib tetap mengharap Izin dan Ridho dari-Nya. Wallahu'alam 

CATATAN PENTING
Kiranya perlu untuk saya sampaikan cara pemanfaat berbagai ragam kayu bertuah seperti di atas bukan dengan cara menebang pohonnya, kecuali roboh oleh peristiwa alam dan alamiah misalnya usianya sudah terlalu tua atau mengambil dahan yang patah terkena angin, hujan atau akibat force major.

Hindari pemanfaatan kayu yang diambil dengan cara sengaja menebangnya. Pemanfaatan kayu dengan cara menebang pohonnya atau sekedar memotong dahannya biasanya akan sangat mengurangi atau bahkan menghilangkan samasekali keampuhan khasiat kayu-kayu tersebut. Bahkan untuk beberapa di antaranya kayu seperti kayu Nagasari daya kekuatan dan khasiatnya akan pudar kemudian hilang dengan sendirinya.

Hal itu dapat dijelaskan dengan metode keselarasan dan harmonika antara manusia dengan alam. Manusia tidak bolek merusak alam dengan alasan apapun. Apalagi terhadap kayu-kayu bertuah yang biasanya sangat terbatas jumlahnya. Demikian apa yang dapat saya share kepada sedulur dan seluruh pembaca yang budiman. Dengan harapan ada sedikit manfaat, menambah khasanah ilmu dan spiritual khususnya yang ada di Nusantara.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kematian Menurut Islam

Tabung Haji Umroh

Doa-doa Nabi dan Rasul yang Mustajab