- Melaksanakan Tahallul
- Tanggal 8 Dzulhijjah berIhram dengan niat Haji dan berangkat ke Arafah
14. Wukuf di Arafah:
- Malam tanggal 9 Dzulhijjah menginap di Arafah
- Tanggal 9 Dzulhijjah (setelah tergelincir matahari) mulai Wukuf sampai dengan Fajar Siddiq
- Sesudah Maghrib/Isya berangkat menuju Muzdalifah
15. Muzdalifah
- Mabit sampai lewat tengah malam
- Mencari Kerikil 49 - 70 butir
- Setelah lewat tengah malam berangkat menuju Mina.
16. Mina
- Tanggal 10 Dzulhijjah melontar Jumrah Aqabah: Tahallul Awwal, Bila mungkin ke Makkah untuk Thawaf Ifadloh (rukun), Kembali ke Mina sebelum terbenam matahari, Menginap di Mina
- Tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah melontar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah,lalu meninggalkan Mina disebut Nafar Awwal
- Jika masih bermalam di Mina, tanggal 13 Dzulhijjah melontar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah, lalu meninggalkan Mina menuju Makkah, disebut Nafar Tsani
17. Makkah:
- Melaksanakan Thawaf Ifadlah
- Umrah Sunnah, miqat dari Masjid Jaranah, Tana'im
- I'tiqaf, Thawaf Sunnah di Masjidil-Haram
- Ziarah ketempat bersejarah
- Melaksanakan Thawaf Wada
18. Madinatul Hujaj - Jeddah:
- Menginap di Madinatul Hujaj
- Pemeriksaan/Penimbangan Barang
- Pengurusan PPH
- Disediakan Katering
- Berangkat menuju Airport King Abdul Aziz
19. Airport King Abdul Aziz:
- Pemeriksaan barang-tentengan
- Pemeriksaan PPH
- Naik Pesawat menuju Tanah-Air
20. Kembali ke Tanah-Air:
- Tiba di Tanah-Air: naik bus ke Asrama Haji
- Di Asrama Haji : Barang diperiksa Bea-Cukai, Menerima Uang Bekal/Transport, Acara Pelepasan kembali ke Kota masing-masing, bertemu keluarga, pengurusan barang.
Tiba di Kampung-Halaman
- Sebelum masuk rumah hendaklah Shalat/Sujud Syukur di Masjid/Mushala terdekat
- Bertemu keluarga, semoga menjadi Haji-Mabrur : "al hajjul mabruru laysa lahul jaza'u illaljannah" - Tiada balasan bagi haji yang mabrur kecuali sorga-jannah. Amien. Walhamdulillaahi Rabbil Alamiin.
KESEHATAN
1. Pendahuluan
Kondisi di Arab Saudi yang sangat berbeda dengan di tanah air yaitu, suhu, kelembaban udara maupun sosial budayanya dapat mempengaruhi/memperburuk keadaan kesehatn jemaah haji.
Tujuan bimbingan kesehatan haji,
a. Agar calon haji mengetahui, menyadari pentingnya kesehatan dan mampu memelihara kesehatan sejak di tanah air hingga ke tanah suci.
b. Calon haji mampu mengenal penyakit yang mungkin terjadi dan usaha pencegahannya.
2. Do’a – do’a
a. Do’a orang yang sedang sakit
“Allahummasyfini wa antasysyafi wa’afini wa antalmu’afi, Allahumma inkunta amradhtani liqabdhi ruuhi fi maradhi hadza faaj’al ruuhi fiman sabaqat lahum minka alhusni wa a’idzni kamaa a’addzta ulaaikaladziina sabaqat lahum minkal husnaa”
Artinya:”Ya Allah, sembuhkanlah aku, karena Engkau adalah zat yang menyembuhkan, dan selamatkanlah aku, karena Engkau adalah Zat yang menyelematkan. Ya Allah, jika Engkau sakitkan aku untuk mencabut ruhku dalam sakitku ini, maka jadikanlah ruhku ini termasuk ruh orang-orang yang telah memperoleh kebaikan dariMu, dan lindingilah aku sebagaimana Engkau melindungi orang-orang yang telah memperoleh kebaikan dariMu”.
b. Mendo’akan kesembuhan orang sakit
“As’alukallahal adziima rabbal ‘arsyil adziimi inyasyfiyaka wa yu’afiyaka”
Artinya: “Aku mohon kepada Allah yang Maha Agung, Penguasa Arsy yang Agung, semoga Allah menyembuhkan dan menyehatkan kamu.”
3. Persiapan Kesehatan Calon Haji di Tanah Air.
a. Pemeriksaan Kesehatan I
Pemeriksaan dilaksanakan di Puskesmas.
Dimaksudkan untuk mengetahui kondisi kesehatan calon haji, apakah cukup sehat dan mampu untuk melaksanakan ibadah haji.
b. Pemeriksaan Kesehatan II
Dilaksanakan di Dinas Kesehatan Dati II Kabupaten/Kotamadya.
Pada pemeriksaan II ini, dilaksanakan pemeriksaan kesehatan, penyuntikan vaksin ‘meningitis’ dan tes kehamilan bagi calon haji wanita Pasangan Usia Subur (PUS).
c. Pemeriksaan Kesehatan III
Dilaksanakan di Pelabuhan Embarkasi. Disamping itu di Embarkasi dilakukan pengecekkan dokumen kesehatan dan dokumen haji lainnya.
4. Pembinaan Kesehatan dan Gizi.
Pembinaan Kesehatan melalui petunjuk bimbingan kesehatan dan pemeriksaan secara teratur dimaksudkan agar calon haji yang sehat tetap terpelihara kesehatannya, sedangkan calon haji ‘resiko tinggi’ (resti) akan terkontrol penyakitnya.
Pembinaan Gizi
Menu makanan harus mengandung beberapa unsur:
a. Karbohidrat terdapat pada nasi, roti,kentang dsb.nya
b. Protein terdapat pada daging, ikan, tahu, telur, susu dsb.nya
c. Lemak terdapat pada minyak, mentega, keju dsb.nya
d. Vitamin dan Mineral terdapat pada sayur-sayuran, buah-buahan dsb.nya
e. Air
Petunjuk Makanan Sehat calon Haji
a. Makanlah makanan yang beraneka ragam
b. Perbanyak makan sayur dan buah-buahan
c. Kurangi makanan yang tinggi lemak
d. Perbanyak makanan yang mengandung zat tepung seperti biskuit dan roti, dan batasi makanan manis yang mengandung gula murni
Petunjuk Makanan Penderita Kencing Manis
a. Makanlah yang cukup, secara teratur dan beraneka ragam
b. Kalori makanan disesuaikan dengan beratnya penyakit
c. Hindari makanan berupa gula pasir/merah, sirup, jeli, buah-buahan yang diawetkan dengan gula susu kental, es krim, kue manis, dodol, cake dan dendeng manis
d. Terus mengikuti petunjuk diet masing-masing
Makanan Penderita Jantung Koroner
a. Makanlah makanan yang beraneka ragam dalam jumlah dan mutu yang sesuai dengan kebutuhan tubuh
b. Jangan makan makanan yang berlemak dan gurih
c. Hindari kue-kue yang terlalu manis, sayuran yang mengndung banyak serat (kangkung) dan banyak gas (kol), cabe dan bumbu lain yang merangsang
d. Dilarang minum minuman yang bersoda, kopi the kental dan yang mengandung alkohol da batasi makanan yang mengandung garam
Makanan Penderita Tekanan darah Tinggi
a. Makanlah makanan yang beraneka ragam. Bila kegemukan kurangi makanan yang mengandung karbohidrat (nasi, jagung dll.)
b. Gunakan minyak jagung, minyak wijen, minyak biji matahari untuk memasak makanan
c. Makanlah sayuran dan buah-buahan segar yang banyak mengandung vitamin (jeruk, apel, pir)
d. Batasi pemakaian garam
5. Olah Raga Kesamaptaan dan Aklimitasi
Dengan cara olah raga Aerobik dan/atau Jalan Kaki ( 3 – 5 km) secara periodik 2 – 3 kali seminggu. Selanjutnya latihan dilakukan tiap hari menjelang keberangkatan. Disamping itu diadakan latihan Aklimitasi untuk menyesuaikan dengan iklim dan suhu di Arab Saudi.
Apabila diperkirakan musim haji jatuh pada musim dingin dianjurkan untuk membawa baju hangat / mantel, lipglos dan cream untuk menghangatkan tubuh dan menghindari kerusakan kulit dan bibir pecah – pecah.
6. Pemeliharaan Kesehatan dan Kebersihan di Perjalanan
a. Memanfaatkan perjalanan (di pesawat atau kendaraan lain) untuk istirahat sebaik-baiknya
b. Bila sakit segera menghubungi Dokter Kloter atau berobat ke Poliklinik Haji
c. Menjaga kebersihan baik di Pesawat (sekitar tempat duduk dan toilet) maupun di tempat persinggahan sementara (transit)
d. Membawa persediaan makanan, minuman, buah-buahan dan obat-obatan. (dari Arafah ke Mina bisa mencapai 6 jam, dalam kondisi biasa hanya 15 – 20 menit).
7. Pemeliharaan Kesehatan Selama di Arab Saudi
A. Di Jeddah
1. Saat Kedatangan
Jamaah haji yang sakit dapat memeriksakan diri di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di bandara King Abdul Aziz.
Disini jamaah harus cukup beristirahat, makan dan minum secukupnya (katering sudah disediakan) sebelum berangkat ke Makkah atau Madinah.
2. Saat Kepulangan
Jamaah haji ditempatkan di Asrama Madinatul Hujjaj, disini disediakan juga Balai Pengobatan Haji Indonesia. Dianjurkan istirahat, tidur, makan dan minum secukupnya.
B. Di Makkah dan Madinah
Disini jamaah ditampung dirumah Muassasah/Maktab, dimana setiap jamaah menempati lokasi ruangan ukuran 1 X 2,5 m.
Hal-hal yang perlu diperhatikan jamaah haji:
1. Pelayanan Kesehatan diperoleh dari Dokter Kloter dan BPIH.
2. Menjaga Kebersihan Diri.
a. Mencuci Tangan sebelum dan sesudah makan
b. Mandi dan Mencuci perlu memperhatikan air yang jumlahnya terbatas.
Usahakan pakaian dijemur diluar kamar untuk menghindari kelembaban yang tinggi (mengganggu kesehatan)
c. Sikat Gigi minimal 2 (dua) kali sehari setelah selesai makan. Perhatikan kebersihan Wastafel, jangan sampai air tidk mengalir karena tersumbat kotoran/sampah.
d. Tahalul (gunting rambut / bercukur)
Usahakan memakai gunting rambut atau silet, pisau cukur milik sendiri untuk mencegah penularan penyakit AIDS (virus HIV).
3. Sanitasi Lingkungan
a. Ruangan harus tetap bersih, kopor dan pakaian ditata rapih dan jendela dibuka agar terjadi sirkulasi udara dan ada cahaya matahari yang masuk.
b. Kamar Mandi dan WC.
Harus selalu dibersihkan, jangan membuang kertas atau sampah sembarangan yang dapat mengakibatkan air bekas mandi / cuci tidak dapat mengalir keluar.
c. Sampah dibuang pada tempat sampah yang letaknya mudah dijangkau, buanglah sampah bila sudah penuh.
4. Air Bersih / Sehat
Ciri air bersih / sehat:
Tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna.
Di Pemondokan air bersih untuk makan dan minum didatangkan dengan mobil tangki air, sebelum digunakan air harus dimasak terlebih dahulu. Selain itu dapat membeli air aqua atau mengambil air Zamzam.
5. Kebersihan Peralatan
Peralatan masak dan makan perlu dijaga kebersihannya, untuk mencegah pencemaran dan penularan penyakit.
6. Menu Makanan (harian)
a. Nasi atau roti, kentang atau mie minimal 5 gelas sehari.
b. Daging atauikan, telor, tempe-tahu, kacang-kacangan 6 – 8 potong
c. Sayuran dan buah 3 – 5 mangkok.
d. Jeruk atau apel. Pepaya, semangka, melon 3 – 5 potong.
e. Sari buah atau susu 2 – 4 gelas.
f. Minum air masak atau aqua 5 – 6 liter sehari atau 1 gelas air setiap jam! (Untuk mengganti air yang menguap dari tubuh dan mencegah sengatan panas / ‘heat stroke’)
g. Diperlukn tambahan vitamin dan mineral.
C. Di Arafah dan Mina
Disini jamaah ditempatkan di tenda Maktab masing – masing, yang mampu menampung 10 – 20 jamaah. Sekarang , alhamdulillah dilengkapi dengan pendingin suhu disamping tersedia kamar mandi dan WC umum. Usahakan memakai masker dan memakai payung bila keluar tenda pada siang hari serta membawa air.
Penyakit yang sering diderita Jamaah Haji.
1. Sengatan Panas (Heat Stroke)
Disebabkan oleh:
a. Penumpukan panas yang berlebihn di dalam badan.
b. Suhu lingkungan lebih tinggi dari suhu tubuh, dengan kelembaban udara rendah, maka penguapan keringat sangat besar, diikuti timbulnya panas tubuh.
c. Jamaah terlalu lelah atau terkena sinar matahari secara langsung.
Jenis penyakit Sengatan Panas:
a. Heat Exhaustion (Lelah Panas)
Gejalanya sama dengan gejala dehidrasi (kekurangan zat cair ringan):
- Kulit kering
- Haus dan Pusing
- Lelah, mual, nafsu makan menurun
b. Heat Cramp (Kejang Panas)
- Tingkat lebih lanjut dari Heat Exhaustion
- Suhu badan naik (sampai 38 – 39’ C)
- Kejang otot (otot extremilasi otot betis)
c. Heat Stroke
Stadium ketiga dari sengatan panas , merupakan keadaan gawat namun reversible, dengan gejala:
- Hyperpirexia (suhu rectal 40’ atau lebih)
- Kulit kering, kadang-kadang berkeringat
- Berbicara tidak menentu (mengigau)
- Kesadaran bisa menurun hingga koma
Cara menghindari Sengatan Panas
a. Tidak berada diterik matahari langsung, antara pukul 10.00 s/d 16.00
b. Keluar kemah/rumah terutama pada siang hari, harus memakai payung dan berbekal minuman
c. Minum setiap hari paling sedikit 5 – 6 liter atau 1 gelas setiap jam. Jangan menunggu sampai haus
d. Jangan menahan buang hajat besar atau kecil
e. Usahakan kondisi badan tetap segar, cukup istirahat dan tidur 6 – 8 jam sehari semalam
f. Pakailah pakaian yang agak longgar dan sedapat mungkin berwarna putih
g. Makanlah buah-buahan segar, seperti jeruk, apel, pier dsb.
2. Meningitis (Radang Selaput Otak).
Penyakit ini menular dan disebabkan oleh kuman ‘meningokoccal’, yang cepat berkembang pada suhu tinggi atau rendah seperti di Arab Saudi.
Faktor-faktor pencetus terjangkitnya penyakit ini:
a. Daya tubuh lemah
b. Tinggal di tempat yang padat
c. Bergaul langsung dengan penderita, atau kontak langsung melalui air ludah, dahak,ingus dan debu.
Tanda-tanda dan gejala:
a. Panas mendadak
b. Sakit kepala
c. Perut mual dan muntah
d. Bicara tidak menentu (mengigau)
e. Kaku kuduk
Pencegahan ‘Menangitis’:
a. Vaksinasi ‘Menangitis’
b. Kebersihan diri dan lingkungan
c. Menghindari tempat yang terlalu padat
d. Pengobatan propilaksis dengan sulfadiazine atau rifampycin
3. Penyakit Lain Jamaah Haji
a. Influenza – Penyebab: Virus – Penularan: Melalui udara, pernapasan
b. Radang Tenggorokan (Pharingitis) – Penyebab: Bakteri Virus – Penularan: Melalui udara. pernapasan.
c. Radang Cabang Tenggorokan (Bronchitis) – Penyebab: Bakteri Virus – Penularan: Melalui percikan dahak batuk, udara.
d. Radang Paru-paru (Pneumonia) – Penyebab: Basil atau Virus – Penularan: Melalui udara pernapasan, percikan ludah.
e. Desentri – Penyebab: Basil, Amuba – Penularan: Melalui makanan/minuman yang tercemar kuman.
f. Kholera – Penyebab: Vibrio kholera – Penularan: Melalui makanan/minuman
g. Typhus – Penyebab: Basil Typhus – Penularan: Melalui makanan/minuman.
Petunjuk di Pesawat
1. Penempatan Barang
- Sebelum duduk simpanlah barang anda pada tempat yang telah disediakan (di atas tempat duduk.
- Janganlah menaruh barang berlebihan di tempat yang telah disediakan.
- Janganlah menaruh barang pada lorong/gang pesawat.
2. Mengenakan Sabuk Pengaman
- Bila tanda/lampu (‘Fasten Seat Belt’) menyala, kenakan sabuk pengaman.
- Sabuk pengaman wajib dikenakan pada waktu pesawat lepas landas, mendarat dan apabila pesawat memasuki udara buruk.
- Bila tanda/lampu tersebut dimatikan, sabuk pengaman boleh dilepas, namun dianjurkan untuk selalu dikenakan selama duduk.
3. Cara Mengenakan dan Melepas Sabuk Pengaman
- Untuk mengenakan, masukkan pengait pada lubang gesper.
- Untuk melepas, tariklah pengunci pada gesper dan lepaskan pengkait.
4. Dilarang Merokok Didalam Pesawat.
- Dilarang merokok pada waktu pesawat lepas landas, mendarat, di gang dan di toilet (kamar kecil).
- Bila tanda lampu ‘No Smoking’ menyala, jangan merokok.
- Matikan rokok pada asbak yang ada di setiap kursi.
5. Lampu Baca
- Bila memerlukan cahaya lampu untuk membaca, tekanlah tombol lampu baca.
- Untuk mematikan lampu baca, tekan sekali lagi tombol tersebut.
6. Memanggil Awak Kabin.
- Bila diperlukan bantuan dari awak kabin, maka tekan tombol panggilan, mereka akan datang membantu anda.
7. Pengatur Udara (AC).
- Dengan memutar alat engatur udara, maka akan didapat udara atau angin yang diperlukan.
8. Kantong Muntah.
- Kantong muntah disediakan dalam kantong kursi. Pergunakanlah kantong ini untuk menampung muntah anda. Kantong ini dapat dipergunakan pula untuk tempat sampah.
Menggunakan Toilet / Kamar Kecil.
a. Untuk membuka pintu dari luar, doronglah pintu.
b. Untuk mengunci pintu, geserlah kunci kearah kiri.
c. Sewaktu buang hadas besar, posisi duduk, bukan jongkok.
d. Tidak diperkenankan membuang sampah ke lubang toilet, masukkan ke tempat sampah yang telah disediakan.
e. Untuk menyiram kotoran, tekanlah tuas/tombol bertanda ‘Flush’.
f. Pergunakanlah kertas tissue yang tersedia untuk membersihkan sisa kotoran dianggota badan anda dan buanglah kertas bekas tersebut ditempat sampah.
g. Tekanlah kran bertanda warna biru untuk air dingin, dan kran bertanda merah untuk air panas.
h. Tekanlah tuas diantara dua kran untuk membuang air dari bejana.
Senam Ringan.
Untuk mengurangi rasa penat di dalam penerbangan yang jauh, dipersilahkan senam ringan ditempat duduk.
a. Gerak-gerakkan persendian tangan sesuai aturan dan tata cara senam ringan.
b. Gerak-gerakkan punggung leher dan bahu sesuai aturan senam ringan.
c. Gerak-gerakkan kaki dan telapak kaki sesuai aturan senam ringan.
d. Tidak diperkenankan gerakan loncat atau gerakan yang dapat mengganggu ketenangan penumpang lain.
Tayyammum di Pesawat.
1. Kedua tangan ditepukkan (perlahan) kesandaran kursi pesawat di depan kita atau dinding pesawat.
2. Kedua telapak tangan disapukan kemuka dengan sempurna, dari ujung rambut (jidat) sampai ke dagu dan dari buah telinga sebelah kanan sampai buah telinga sebelah kiri secara merata.
3. Kedua telapak tangan ditepukkan lagi kesandaran kursi pesawat atau dinding pesawat, diusahakan di tempat yang belum tertepuk.
4. Telapak tangan kiri menyapu tangan kanan, dari ujung jari sampai dengan siku secara merata.
5. Telapak tangan kanan menyapu tangan kiri, dari ujung jari sampai dengan siku secara merata.
S h a l a t di Pesawat.
1. Dengan posisi duduk di kursi pesawat, menghadap ke depan disertai dengan niat shalat (yang dikehendaki) diteruskan dengan Takbiratul Ihram.
2. Tangan bersedekap membaca Iftitah, surat Al Fatihah dan surat yang dikehendaki.
3. Rukuk dengan membungkuk sedikit, membaca bacaan rukuk.
4. I’tidal,mengangkat kedua tangan dengan punggung lurus dalam posisi duduk di kursi pesawat.
5. Sujud, membungkukkan badan (lebih rendah dari rukuk), membaca bacaan sujud.
6. Duduk diantara dua sujud, membaca bacaan duduk. Posisi duduk sempurna di kursi pesawat.
7. Sujud kembali, membungkukkan badan (lebih rendah dari rukuk).
8. Duduk kembali dengan sempurna, tangan bersedekap untuk melakukan rakaat kedua, membaca surat Al Fatihah dan surat yang dikehendaki.
9. Seterusnya sama dengan rakaat pertama hingga duduk terakhir. Duduk sempurna di kursi pesawat dengan meletakkan kedua tangan diatas lutut dan telunjuk jari kanan dikeluarkan dari genggaman.
10. Mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri.
11. Berdo’a.
(Sumber : Garuda Indonesia)
Komentar
Posting Komentar