ARMINAREKA PERDANA Tours & Travel

PT. ARMINAREKA PERDANA Tours & Travel 

Sebagai penyelenggara perjalanan ibadah Umrah dan Haji Plus sejak tahun 1990 memiliki tujuan mulia untuk mewujudkan keinginan, impian, niat umat muslim untuk berangkat umroh dan haji, dan meningkatkan taraf hidup umat Islam. 

Kami memberikan SOLUSI bagi umat muslim yang ingin mewujudkan impiannya ke BAITULLAH tanpa terhalang biaya atau daftar tunggu yang terlalu lama seperti pada pemberangkatan haji reguler.


ARMINAREKA menawarkan terobosan cara yang mudah dan cepat menuju Baitullah, sebagai jawaban atas solusi untuk menunaikan Rukun Islam ke-5, mensejahterakan keluarganya, dan menegakkan eksistensi Umat Islam. Yakni setiap jamaah yang mendaftar, baik LUNAS atau baru membayar Uang Muka (DP) saja, akan mendapatkan HAK USAHA untuk mendaftarkan jamaah lain.


Kami menawarkan 3 (tiga) pilihan untuk memudahkan Anda:

  1. Bayar Uang Muka (DP) dulu, sisanya dibayar LUNAS,
  2. Bayar Uang Muka (DP) dulu, sisanya dibayar ANGSURAN (min Rp 500rb per transfer),
  3. Bayar Uang Muka (DP) SAJA, sisanya dibayar dari hasil usaha dengan mendaftarkan jamaah lain.

Terobosan itu cukup membayar Uang Muka (DP) sehingga terdaftar sebagai jamaah di ARMINAREKA
Dengan terdaftar sebagai jamaah, Anda mendapatkan Voucher dan Hak Usaha untuk mengajak orang lain
Hak usaha adalah lisensi untuk mengajak orang lain mendaftar di ARMINAREKA dan mendapatkan komisi
Komisi yang diterima bisa dipakai untuk mensejahterakan keluarga dulu atau melunasi pembayaran

Pilihan diatas menjadi solusi karena TIDAK RESIKO dan SANGAT MUDAH:

TIDAK RESIKO
Karena Anda langsung terdaftar sebagai calon jamaah dan uang muka (DP) yang Anda bayarkan akan diganti dengan VOUCHER. Voucher bisa Anda gunakan untuk keberangkatan sendiri, atau dijual ke orang lain yang akan pergi ibadah saja (Anda tetap memiliki Hak Usaha).

SANGAT MUDAH
Jumlah Umat Islam di Indonesia 80% dari total populasi, Setiap umat Islam ingin pergi ke Baitullah, dan Umat Islam yang telah pergi ke Baitullah ingin dapat berulang kembali. Jadi, peluangnya masih sangat besar.

Informasi :

Hagni Sari Andamari
HP 0857-9085-6599

Happy Tjahyono
HP 0859-3116-7353

Nadima Abdat
HP 0818-0683-0325

Tri Marwanti
HP 0812-1727-6549


CARA MEMULAI:
  1. Tetapkan NIAT untuk berangkat Umrah atau Haji plus
  2. Isi formulir pendaftaran dengan mengisi data secara lengkap
  3. Transfer uang muka (DP) ke Rekening atas nama PT. ARMINAREKA PERDANA
  4. Lakukan silaturahmi dan sosialisasikan program ini kepada kerabat, teman atau siapa saja umat Islam
  5. Lakukan pemasaran program ini melalui media offline (brosur, dll) dan media online (website, dll)
UANG MUKA (DP):

Uang muka (DP) sebagai jamaah UMRAH sebesar Rp 3.500.000,-
uang muka akan diganti dengan voucher umrah senilai US$350

Uang muka (DP) sebagai jamaah HAJI PLUS sebesar Rp 5.000.000,-
uang muka akan diganti dengan voucher haji plus senilai US$500


HASIL HAK USAHA:

Apabila berhasil mendaftarkan Jamaah, maka Anda akan mendapatkan hasil sebagai berikut:

Hasil PENDAFTARAN
  • Rp. 1.500.000 jika mendaftarkan orang lain sebagai jamaah Umrah
  • Rp. 2.500.000 jika mendaftarkan orang lain sebagai jamaah Haji Plus

Hasil PRESTASI
Rp. 500.000 /pasang

Hasil PEMBINAAN
Rp. 1.000.000 /pasang
  • Bagi hasil usaha langsung diberikan pada saat jamaah yang diajak telah mendaftar, baik sudah lunas ataupun baru bayar uang muka (DP)
  • Pembayaran hasil usaha ditransfer ke rekening Anda, pada hari Kamis dan akan dipotong biaya admin sebesar 10% 
PERHATIAN! 
  • Jamaah dilarang / tidak dibenarkan menitipkan uang muka (DP) ataupun pelunasan Umroh dan Haji Plus ke perorangan (mitra/agen) dan Perwakilan. 
  • Pembayaran harus ditransfer ke no rekening an. PT. ARMINAREKA PERDANA. 
  • Pembayaran secara TUNAI hanya diterima di kantor pusat Gedung Menara Salemba Jakarta. 
  • Kerugian yang terjadi disebabkan hal-hal tersebut tidak menjadi tanggung jawab perusahaan.

BANK MANDIRI
Cabang Bekasi
Norek : 156.0001408550 (Rp)
Norek : 156.0001408576 (USD)

BANK CENTRAL ASIA
Cabang Galaxi
Norek : 751-0172-820

BANK RAKYAT INDONESIA
Cabang Pondok Kelapa
Norek : 0528-01-000088-30-3

BANK NEGARA INDONESIA
Cabang Galaxi
Norek : 0147752748


PT. Arminareka Perdana adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penyelenggaraan umroh dan haji. 

Pengalamannya sejak tahun 1990 mengantakan perusahaan ini memberikan konsep mutakhir, yaitu bagaimana membuat orang mampu untuk pergi menunaikan ibadah haji atau umroh dan sekaligus membuat dirinya sejahtera.

PT. Arminareka Perdana didirikan pada tanggal 9 Pebruari 1990 di Jakarta oleh Bapak Drs.H.Gurril Mz dan Ibu Hj Corry Mundzakkar dengan Bapak Sholichin GP sebagai Penasehat. 

Bergerak di bidang Travel perjalanan ibadah Haji Plus dan Umrah juga di bidang ketenagakerjaan wanita (TKW) untuk berbagai Negara. 

Sejak berdirinya, PT. Arminareka Perdana dalam memasarkan jasa penyelenggaraan perjalanan ibadah haji dan umrah menggunakan cara manual. Untuk menangani bidang penyelenggaraan perjalanan ibadah haji dan umrah, PT ini membentuk Biro khusus dengan nama “ Biro Perjalanan Haji dan Umrah PT Arminareka Perdana “. 

Hingga kurun waktu tahun 2008, perusahaan telah berhasil memberangkatkan sekitar 27.000 jamaah lebih, baik jamaah umroh atau haji Plus.


Untuk meningkatkan pemasaran jasa travel perjalanan ibadah haji dan umrah tersebut, pada tanggal 13 Mei 2008, Divisi Marketing PT. Arminareka Perdana menerapkan Program LUAS (Lima Utama Sukses) sebagai bentuk inovasi strategi pemasaran jasa penyelenggaraan perjalanan ibadah haji dan umrah.

Untuk menangani program ini perusahaan membuat tim khusus dengan nama PT. Lima Utama Sukses.

Sejak diterapkannya program LUAS dengan bentuk pemberian Hak Usaha, PT. Arminareka Perdana mengalami perkembangan yang luar biasa.

Pada tahun 2012, perusahaan berhasil memberangkatkan 25.000 jamaah umrah dan 925 jamaah haji plus. Hampir setara perjuangan selama 18 tahun pertama dengan 27.000 keberangkatan jamaah ketika menggunakan konsep pemasaran tradisional.

Seiring dengan keberhasilan tersebut, hingga tahun 2013 tim pemasaran PT. Lima Utama Sukses telah berhasil mengajak lebih dari 150.000 orang bergabung menjadi jamaah di PT. Arminareka Perdana.


Direksi Perusahaan:
Dir. Utama: Ir. Hj. Darnelly Guril, MSc.
Dir.Marketing : H. Subaebasni, SE.
Komisaris : H. Heru Syam.
Sek.Direksi : P. Widhiastuti, SP

Tim Pembimbing Ibadah:
Drs. K.H. Nuruddin Munawar
KH. Ikin Ahmad Sodikin
KH. Dave Ariant Yusuf
Drs. M.M Arif Sholahuddin

Tim Muthawif di Saudi Arabia :
H. Marzuan. HP: 0501819865
H. Safari. HP: 0509231405
H. Tohir. HP: 0559491567
H. Dofir. HP:0556601814
H. Badrun. HP:0503569134
H. Wadut. HP:0500704574

Tim Pelaksana di Saudi Arabia :

Reservasi Hotel, Bus, Catering di Mekkah dan Jeddah:
H. Khalid Nasir. HP: 0508759237 Telp:+96626212106

Reservasi Hotel, Bus, Catering di Madinah:
H. Wisnu. HP: 0508753104

Handling AirPort Jeddah:
H. Wadut. HP: 0500704574
H. Khalid Nasir. HP: 0508759237


PT. ARMINAREKA PERDANA

GEDUNG MENARA SALEMBA
Jl. Salemba Raya No 05 Lt 5 - Jakarta 10440
Fax. 021 - 3984 2985, 3984 3015
Email: info@arminaperdana.com

LEGALITAS PERUSAHAAN
  • No izin Umrah: D / 146 Tahun 2012
  • No Izin Haji: D / 230 Tahun 2012
  • Sertifikat Halal MUI 
DATA KEBERANGKATAN JAMAAH
  • 1990- 2008 : total 27.000 jamaah
  • Tahun 2009 : ..3.220 Umrah + 306 Haji Plus
  • Tahun 2010 : ..4.900 Umrah + 560 Haji Plus
  • Tahun 2011 : 12.200 Umrah + 525 Haji Plus
  • Tahun 2012 : 23.300 Umrah + 925 Haji Plus
  • Tahun 2013 : 27.200 Umrah + 639 Haji Plus
Informasi Kemitraan / Perwakilan :
021 - 401 20007,
0812 967 20007
0819 911 20007,
0857 457 20007
Afif Romdloni & H. Agus Sutanto


Persyaratan Umrah
  1. Paspor asli dg nama 3 (tiga) kata, seperti Abdul Afif Romdloni yang masih berlaku minimal 8 bulan sebelum keberangkatan
  2. Foto copy KK (bagi suami istri dan anak)
  3. Surat nikah asli (bagi suami istri), yang usianya dibawah 45 tahun
  4. Akta kelahiran (bagi yang membawa putra / putri)
  5. Foto berwarna dengan latar belakang putih dan posisi kepala/muka 80% (tidak memakai seragam dinas dan untuk wanita berjilbab tidak memakai kerudung putih) :
    - ukuran 4x6 = 5 lembar
    - ukuran 3x4 = 5 lembar
  6. Dokumen diserahkan 30 hari sebelum keberangkatan
  7. Bila yang berangkat usianya kurang dari 40 tahun tanpa didampingi suami/muhrim akan dikenakan biaya muhrim (syarat & ketentuan berlaku). Diatas 45 tahun tidak perlu muhrim hanya foto copy kartu keluarga dan foto copy KTP
  8. Program dapat berubah sejalan dengan situasi dan kondisi setempat serta tidak mengurangi nilai ibadah
  9. Jama'ah yang berusia diatas 60 tahun atau dalam keadaan sakit harus berangkat dengan pendamping
  10. Kartu kuning Vaksin Maningitis dibuat dikantor kesehatan Pelabuhan atau Bandara dengan membawa foto copy paspor


BIAYA SUDAH TERMASUK:
  1. Tiket pesawat Jakarta - Jeddah pulang pergi
  2. Akomdasi Jeddah, Madinah dan Makkah
  3. Ziarah dengan transportasi lokal dengan bus AC
  4. Makan 3 kali sehari dengan menu Indonesia
  5. Muthawwif / guide
  6. Air zam-zam @ 10 liter
  7. Visa Umrah

PEMBATALAN PAKET UMRAH:
  1. Pembatalan 1 minggu setelah pendaftaran (insert name untuk keberangkatan) dikenakan 5% dari harga paket
  2. Pembatalan 3 minggu (setelah proses visa) dikenakan 10% dari harga paket
  3. Pembatalan 2 minggu (setelah pembelian tiket) dikenakan 35% dari harga paket
  4. Pembatalan 1 minggu menjelang keberangkatan dikenakan 50% dari harga paket

BIAYA BELUM TERMASUK:
  1. Airport Tax Handling Bandara: + Rp 750rb
  2. Biaya pembuatan passport & dokumen lainnya
  3. Pengeluaran pribadi spt laundry, telp dll
  4. Tour / acara diluar program atas permintaan sendiri
  5. Kelebihan bagasi
  6. Vaksin Maningitis
  7. Biaya Muhrim

CATATAN:
  1. Booking seat 2 (dua) bulan sebelum keberangkatan sebesar: US$ 300 untuk Umrah Executive / Standar & US$ 500 untuk Umrah Ramadhan + Rp 750.000 (airport tax handling bandara dan perlengkapan)
  2. Penyerahan dokumen lengkap paling lambat 1,5 bulan sebelum keberangkatan
  3. Pelunasan pembayaran dilakukan 1 bulan sebelum keberangkatan
  4. Paket Umrah Standar (15 hari) pemberangkatan 1 bulan 1 kali disesuaikan dg jumlah jamaah (minimal 40 orang)
  5. Paket Umrah Plus tour minimal 15 jamaah. Apabila kurang dari 15 jamaah, akan ada tambahan biaya US$ 155 per jamaah
  6. Harga visa Turki & Airport tax Rp 1,5 juta per jamaah


PAKET HAJI PLUS

Arbain (26 hari)
US$ 7,500 / 4 pax
US$ 8,000 / 3 pax
US$ 8,500 / 2 pax
Non Arbain (19 hari)
US$ 9,500 / 2 pax

PERSYARATAN HAJI PLUS:
  1. Foto copy KTP 5 (lima) lembar
  2. Foto copy Kartu Keluarga (KK) 3 (tiga) lembar
  3. Foto copy paspor (dengan nama 3 (tiga) kata) 3(tiga) lembar (jika ada)
  4. Foto copy Buku nikah / akte lahir / ijazah 3 (tiga) lembar
  5. Foto warna dengan background putih. wajah close up 80%. berjilbab untuk wanita
    - 4x6 = 10 lembar
    - 3x4 = 40 lembar
  6. Setoran awal Rp 5 juta + US$ 4000. kemudian pelunasan sisanya sesuai harga yang berlaku harus disetorkan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sebelum pemberangkatan
  7. Usia minimal 18 tahun
  8. Mengikuti Peraturan Departemen Agama Republik Indonesia
  9. Mengisi formulir pendaftaran

PEMBATALAN HAJI PLUS:
Pembatalan atau pengunduran diri dikenakan biaya sebagai berikut:
  1. 3 bulan sebelum keberangkatan dikenakan 15% dari harga paket
  2. 2 bulan sebelum keberangkatan dikenakan 25% dari harga paket
  3. 1 bulan sebelum keberangkatan dikenakan 35% dari harga paket
  4. Kurang dari 1 bulan dikenakan 50% dari harga paket
  5. Proses pembayaran dilakukan setelah selesai pelaksanaan haji

AKOMODASI

Makkah:
Grand zam-zam / Royal Dar Eiman

Madinah:
Dallah Taibah / Al-Haram

Jeddah:
Trident Hotel

Transit:
Apartemen

Mina:
Tenda Armina AC

Arafah:
Tenda Armina AC

Segera Wujudkan Niat Anda ke Tanah Suci Sekarang Juga!
Ibadah Umrah - Haji Plus - Umrah Plus tour Turki, Aqsa, Amman...

Ya Allah, berilah aku rizki berhaji ke Baitullah Al-haram pada tahun ini dan tiap-tiap tahun, selama hidupku, dalam kemudahan, sehat wal afiat dan kelapangan rizki. Janganlah Engkau luputkan aku dari berziarah kepada Nabi-Mu dan Keluarga Nabi. Limpahkanlah kepadaku segala kebutuhan Dunia Akhirat.

 Ya Allah, sungguh aku bermohon kepada-Mu agar Qadha dan Qadar yang sudah tertulis pada Lailatul Qadar tidak diganti lagi, yaitu ketetapan Haji ke Baitullah Al-Haram. Haji yang mabrur, usaha yang diterima, dosa yang diampuni dan kesalahan yang dihapuskan.

Jadikan juga dalam ketentuan-Mu berupa umur yang panjang, rizki yang lapang, amanat yang tertunaikan dan hutang yang terbayarkan.

Amin Yaa Rabbal alamin



Perwakilan Usaha

Ingin Memiliki Travel Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah & Haji Plus?
Sekarang MUDAH dan modal yang dikeluarkan pun lebih TERJANGKAU!

PT. ARMINAREKA PERDANA Tours & Travel memberi kesempatan kepada seluruh Umat Islam untuk membuka Kantor Perwakilan di seluruh wilayah Indonesia, bahkan di luar negeri sekalipun.

Untuk membuka kantor perwakilan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Yaitu:
  1. Mempunyai tempat usaha baik rumah atau ruko sebagai kantor
  2. Mampu memasarkan dan mensosialisaikan program Umroh / Haji Plus
  3. Membina hubungan baik dengan mitra jamaah
  4. Koordinasi dengan Kantor Pusat
  5. Mengambil salah satu pilihan paket berikut :
    - PAKET 13 UMROH senilai Rp.  45.500.000 - cukup bayar Rp 19.500.000
    - PAKET 22 UMROH senilai Rp.  77.000.000 - cukup bayar Rp 29.850.000
    - PAKET 40 UMROH senilai Rp.140.000.000 - cukup bayar Rp 44.250.000
Berbisnis waralaba dengan PT. ARMINAREKA PERDANA dijamin TIDAK AKAN RUGI!
Karena dana investasi yang Anda keluarkan tidak akan hilang atau menjadi barang. Tapi menjadi VOUCHER yang bisa dijual kembali.

SEBAGAI PERWAKILAN, ANDA AKAN MENDAPATKAN:
  1. Surat penunjukan dan MOU dari Kantor Pusat
  2. 13/22/40 lembar voucher pembayaran Umrah senilai @ 350 USD
  3. 13/22/40 paket baju koko + mukena (sesuai pilihan paket)
  4. 13/22/40 paket starter pack (berisi dokumen legalitas, brosur, formulir, dll)
  5. 13/22/40 Asuransi kecelakaan diri senilai Rp. 50.000.000 selama 1 tahun
  6. Spanduk / Banner
  7. Buku Formulir
  8. Fee Rp. 35.000 per formulir (setiap mendaftarkan 1 jamaah)
  9. Support pemasaran dari Kantor Pusat
  10. Bagi hasil / komisi rata-rata sebesar Rp 2.700.000 net per jamaah Umrah yang didaftarkan walau bayar DP
  11. Bagi hasil / komisi rata-rata sebesar Rp 3.600.000 net per jamaah Haji Plus yang didaftarkan walau bayar DP
  12. Bagi hasil pengembangan Rp 500.000 s/d Rp 1.000.000
  13. Reward promosi sesuai program
  14. Gratis Umrah sebagai pendamping / Tur Leader setiap memberangkatkan minimal 40 jamaah sekaligus

MARI BERGABUNG MENJADI PERWAKILAN RESMI KAMI !
(Perwakilan bisa perorangan, Yayasan, CV, Perusahaan, Masjid, Majelis Ta'lim, Ormas dll)


KENAPA ARMINAREKA PERDANA?
  1. Uang muka (DP) murah, hanya Rp 3,5 juta untuk Umroh atau Rp 5 juta untuk Haji Plusarminareka perdana online
  2. Sisa pembayaran dapat diangsur tanpa batas waktu, minimal 500 ribu per angsuran ke rekening perusahaan atau dengan cara menabung di rekening Jamaah sendiri
  3. Dilindungi asuransi kecelakaan diri hingga usia maksimum 65 tahun
  4. Pengajian rutin 2 minggu sekali di kantor PT. Arminareka Perdana
  5. Pramanasik GRATIS
  6. Berhak atas bagi hasil (komisi) dari Hak Usaha
  7. Hak usaha dapat diwariskan
  8. Bisa buka kantor perwakilan atau cabang dengan MOU dari Pusat
  9. Bisa Umrah atau Haji Plus GRATIS (Insyaallah)
  10. Berkesempatan mendapatkan Reward
  11. Diberikan program kesejahteraan Jamaah
  12. Didampingi Online Support System agar grup jamaah cepat meraih kesuksesan.
Setelah menerapkan program Hak Usaha, PT. ARMINAREKA PERDANA berkembang dengan sangat pesat. Terdapat ribuan mitra perorangan dan ratusan Perwakilan yang tersebar di Indonesia dan luar negeri. Berikut beberapa hal yang bisa dijadikan referensi :
  1. Website resmi www.arminareksaperdana.com dan www.arminareksaperdana.net dikelola langsung dari Kantor Pusat Menara Salemba. Informasi terbaru mengenai Harga, Available Seat, Jadwal keberangkatan, hingga print jaringan bisa ditanyakan secara langsung.
  2. Pengurusan keberangkatan jamaah. Setiap jamaah yang berangkat akan dibantu sepenuhnya mulai dari booking seat, konfirmasi pembayaran, konfirmasi pelunasan, hingga penerimaan dokumen.
  3. Training Presenter Bisnis Islami. Hanya di sini Anda bisa mendapatkan pelatihan (training) untuk menjadi presenter yang profesional, kami sebut namanya TRAINING SPIRITUAL PUBLIC SPEAKING.
  4. Bantuan Presenter Arminareka. Kami bisa memberikan bantuan booking Presenter Pusat jika ingin mengadakan pertemuan. Biaya tiket perjalanan berangkat ditanggung perusahaan (kantor pusat).
  5. GRATIS WEBSITE UNTUK MEDIA PROMOSI ONLINE. Setiap jamaah yang mendaftar, baik secara perorangan atau Perwakilan, akan mendapat website (domain sendiri) senilai Rp 5.000.000 GRATIS!
MUDAH MELAKSANAKAN IBADAH UMRAH CARA ONLINE!
Memberi Peluang Usaha Dengan Penghasilan Mencapai PULUHAN JUTA RUPIAH perbulan Sekaligus Solusi Mewujudkan Impian KE TANAH SUCI


12 Alasan Kenapa Memilih ARMINAREKA PERDANA : 
  1. Pengalaman dalam penyelenggaraan Umroh dan Haji Plus selama 22 tahun.
  2. Saat ini menduduki peringkat 1 Net sell Umroh sejak tahun 2010 versi GIA.
  3. DP Umroh Rp 3,5 juta sedangkan DP Haji Plus 5 juta.
  4. Sisa pembayaran dapat diangsur minimal 500 ribu tanpa batas waktu.
  5. Mendapatkan 2 Asuransi jiwa dan perjalanan :
    - Santunan Meninggal biasa sebesar 7 juta
    - Santunan Meninggal karena kecelakaan sebesar 50 juta
  6. Souvenir menarik berupa :
    - Baju Koko untuk Pria
    - Mukena untuk wanita
  7. Voucher Umroh sebesar USD 350 atau Haji Plus USD 500 sebagai alat pengurangan dari pembayaran tanpa batas waktu dan dapat diwariskan.
  8. Mendapatkan Hak Usaha :
    - Hasil Referensi untuk Umroh sebesar Rp 1,5 juta/jamaah, untuk Haji Plus 2,5 juta/jamaah.
    - Hasil Pasangan sebesar 500 ribu /pasang.
    - Hasil Support system sebesar 1juta /pasang.
  9. Keanggotaan Seumur Hidup.
  10. asilitas penginapan Hotel bintang 4 dan 5.
  11. Anda yang menentukan kapan untuk berangkat Umroh/Haji.
  12. Bisa Umroh dan Haji GRATIS...! (Insya ALLAH)

Kewajiban Mengerjakan Umrah & Haji dan Keutamaannya

Ibnu Umar berkata, "Tiada seorang pun melainkan atas dirinya ada kewajiban mengerjakan haji dan umrah."

Ibnu Abbas berkata, "Sesungguhnya ibadah haji itu kawan seiring dengan Umrah, sebagaimana yang disebutkan di dalam kitab Allah yang artinya, 'Sempurnakanlah ibadah haji dan umrah itu karena Allah'."

Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, "Umrah ke umrah yang lain adalah menghapuskan dosa di antara keduanya. Haji yang mabrur itu tidak ada balasannya melainkan surga."


Tanya jawab

Ini beberapa pertanyaan  yang sering diajukan oleh para jamaah/mitra :

1. Apakah program ini bisa diikuti oleh setiap orang ?
Ya, setiap muslim dapat mengikuti program ini

2. Apakah pendaftarannya bisa diikuti juga dari seluruh propinsi di Indonesia ? 
Ya, bisa. Bahkan dari luar negeri, seperti Dubai, Malaysia, Hongkong pun sudah banyak mendaftar.

3. Bagaimana legalitas perusahaan PT. Arminareka Perdana ?
PT. Arminareka telah berdiri sejak tahun 1990 dan sudah berpengalaman memberangkatkan haji dan umroh sekitar 40.000 jamaah. PT Arminareka telah memiliki badan usaha dan perizinan, baik dari dirjen pajak, pariwisata dan depag tentang penyelenggaraan umroh dan haji khusus.

4. Mengapa setiap pendaftaran harus memenuhi pembayaran Rp. 3.5 juta atau 5 Juta ? 
Pembayaran Rp. 3.5 atau 5 jt adalah pilihan yang secara otomatis menjadi tabungan atau DP anda untuk umroh atau haji.

Dengan pembayaran tersebut  seseorang telah mendapat lisensi usaha dan  tabungan ( DP ) umroh, jika memilih Rp. 3.5 juta dan tabungan ( DP) haji plus jika memilih Rp. 5 juta .

Dengan kata lain uang anda tidak akan hilang, karena anda sudah punya tabungan awal untuk umroh atau haji plus selanjutnya bisa dilunasi dengan cicilan, cash atau melalui usaha keagenan yang anda miliki. Dana tersebut menjadi tabungan anda untuk melaksanakan Umroh atau Haji dan tidak ada biaya administrasi sedikitpun dari perusahaan kami.

5. Bagaimana peluang umroh  atau haji gratis melalui program ini ? 
Berdasarkan hasil analisa, hingga saat ini mereka yang dapat umroh atau haji secara gratis melalui program ini telah mencapai 70 %. Selebihnya adalah mereka yang benar- benar mampu secara financial.

6. Bagaimana prosedur pendaftaran anggota ( mitra / agen ) baru ? 
Jika anda ingin mendaftar, silakan isi kotak pendaftran di menu info dan pendaftaran pada website ini. Selanjutnya silahkan tansfer pembayaran DP sesuai pilihan ( 3.5 jt atau 5 jt) ke salah satu no rekening PT. Arminareka Perdana. Bukti transfer difax ke PT. Arminareka Perdana dan konfirmasi melalui sms ke no telp/HP.

7. Bagaimana agen/mitra di daerah jika ingin mendaftarkan anggotanya ?
Setiap agen akan diberikan formulir dan dapat mendaftarkan anggota jamaahnya melalui formulir tersebut. Selanjutnya lakukan transfer pembayaran. Formulir pendaftaran, bukti pembayaran difax ke PT. Arminareka Perdana.

8.  Apakah usaha ini bisa dijalankan atau diwariskan kepada anggota keluaga ?
Ya, bisa sekali.

9. Kapan komisi bisa diterima ? 
Komisi akan ditransfer setiap hari Kamis, kecuali hari libur nasional. Selanjutnya akan ditransfer pada hari berikutnya. Jika ingin langsung diambil cash pada setiap hari Jum'at

10.  Apakah komisi bisa digunakan untuk kebutuhan lain ?
Komisi akan ditransfer ke rekening anda dan otomatis bisa digunakan sesuai kebutuhan anda, baik untuk pribadi atau pembayaran cicilan umroh dan haji

11. Apakah arminautamagroup.com juga melayani pembuatan website bagi  mitra PT.Arminareka ? 
Ya, Insya ALLAH kami dapat melayani pembuatan web pemasaran bagi seluruh jaringan mitra di Indonesia dengan biaya yang terjangkau bahkan gratis bagi yang mendaftar di sini untuk perwakilan/agen.

12. Bagaimana potensi website untuk memasarkan hak usaha ini ?
Ya, sangat efektf dan efisien. Karena jika mitra mempunyai website seperti ini, tidak perlu kirim brosur atau penjelasan yang lama  by phone, tetapi cukup diarahkan agar mempelajari website saja. Selanjutnya bisa langsung daftar melalui formulir yang sudah tersedia di website.


Jadwal Umrah PT Arminareka Perdana KLIK DISINI !

Peluang ini cocok dan bisa diikuti oleh :

1.  DKM, Jamaah masjid, musholla dan majelis ta'lim
2.  Para pimpinan dan pengurus pesantren, yayasan, perusahaan dan ormas Islam
3.  Para habaib, kyai, asatidz, guru, pegawai swasta dan negeri
4.  Para pensiunan swasta dan negeri
5.  Para aktifis muslim, marketing dan konsultan muslim

Dan yang lebih utama lagi bagi anda yang ingin dapat mewujudkan impiannya ke tanah suci, tetapi  belum mempunyai kecukupan biaya  dan juga tentu saja bagi yang ingin meningkatkan kesejahteraaan diri dan keluarganya dengan penghasilan dapat mencapai puluhan juta rupiah setiap bulannya.


“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS: 14: 37).


“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdo’a: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali”. (QS: 02: 126).


“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah” (QS: 03: 97).


“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu panutan bagi seluruh manusia”. Ibrahim berkata: “(Dan saya mohon juga) dari keturunanku”. Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim”; Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan Jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat, dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, i'tikaf, ruku' dan yang sujud”; Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, Jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian”. Allah berfirman: “Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat Kembali”; Dan (ingatlah), ketika Ibrahim membangun pondasi Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui; Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang; Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka al-Kitab (al-Quran) dan al-Hikmah (as-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana”; Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang yang memperbodoh dirinya sendiri, dan sungguh Kami telah memilihnya di dunia dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh”. (QS: 02: 124-130)


“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah karena Allah, jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban, apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan 'umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat, tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna, demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya; (Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal; Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy'arilharam. Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat; Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak ('Arafah) dan mohonlah ampun kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang; Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang bendoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia”, dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat; Dan di antara mereka ada orang yang bendoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”; Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian daripada yang mereka usahakan, dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya; Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang. Barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya, dan barangsiapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), maka tidak ada dosa pula baginya, bagi orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya.” (QS: 02: 196 – 203)


“Katakanlah: “Benarlah (apa yang difirmankan) Allah”. Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik; Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia; Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim, barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia, mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS: 03: 95 – 97)


“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Makkah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala; Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa yang mendurhakai Aku, maka sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang; Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami tampakkan, dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit; Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha mendengar (memperkenankan) do’a; Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan kami, perkenankanlah do’aku; Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mu’min pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” (QS: 14: 35-41).


“Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku' dan sujud; Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh; Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir; Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka dan hendaklah mereka melakukan melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah); Demikianlah (perintah Allah), dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya. Dan telah dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak, terkecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya, maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta; Dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh; Demikianlah (perintah Allah), dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati; Bagi kamu pada binatang-binatang hadyu itu ada beberapa manfaat, sampai kepada waktu yang ditentukan, kemudian tempat wajib (serta akhir masa) menyembelihnya ialah setelah sampai ke Baitul Atiq (Baitullah); Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah); (Yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada mereka; Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi'ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur; Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS: 22: 26-37).


“Dan Ibrahim berkata: “Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku; Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh; Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar; Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka fikirkanlah apa pendapatmu!” ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”; Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya); Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim; Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik; Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata; Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar; Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian; (Yaitu) “Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim”; Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik; Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.” (QS: 37: 99-111).


DO'A-DO'A YANG DIBACA DALAM PELAKSANAAN IBADAH HAJI DAN UMRAH

1. Bacaan Talbiyah:

لَبَّيْْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ.

Labbaik Allahumma labbaik, Labbaika laa syariika laka labbaik. Innal hamda wanni'mata laka wal mulka, laa syarikalak.

Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, ni'mat dan segenap kekuasan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.

2. Bacaan Sholawat:

أَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِ مُحَمَّدٍ.

Allahumma shalli 'alaa Muhammadin wa'alaa aali Muhammadin

Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada Muhammad dan keluarganya.

3. Bacaan Niat: 

~ Niat Umrah :

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ عُمْرَةً 

Labbaik Allahumma 'umratan

Aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk berumrah.

~ Atau :

نَوَيْتُ الْعُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهَا للهِ تَعَالىَ 

Nawaitul 'Umrata wa ahramtu bihaa lillahi ta'alaa.

Aku niat umrah dengan berihram karena Allah ta'ala.

~ Niat Haji :

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ حَجًّا

Labbaik Allahumma hajjan

Aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk berhaji

~ Atau :

نَوَيْتُ الحَْجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ للهِ تَعَالىَ 

Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta'alaa.

Aku niat haji dengan berihram karena Allah ta'ala.

~ Niat Haji Qiraan :

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ حَجًّا وَ عُمْرَةً 

Labbaik Allahumma hajjan wa 'umratan

Aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk berhaji dan berumrah.

~ Atau :

نَوَيْتُ الحَْجَّ وَالْعُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهِمَا للهِ تَعَالىَ 

Nawaitul hajja wal 'umrata wa ahramtu bihima lillahi ta'alaa.

Aku niat haji dan 'umrah dengan berihram karena Allah ta'a

4. Do'a dalam perjalanan keberangkatan:

~ Shalat sunat sebelum bepergian (2 rakaat), pada rakaat pertama setelah membaca surat al-Fatihah membaca surat al-Kafiruun, pada rakaat kedua setelah membaca surat al-Fatihah membaca surat al-Ikhlas. Setelah salam membaca do'a :

َاللَّهُمَّ إِلَيْكَ تَوَجَّهْتُ وَبِكَ اعْتَصَمْتُ.اَللَّهُمَّ اْكفِنِى مَا هَمَّنِى وَمَا لاَ أَهْتَمُّ لَهُ. اَللَّهُمَّ زَوِّدْنىِ التَّقْوَي وَاغْفِرْلِىِ ذَنْبىِ 

Allahumma ilaika tawajjahtu wa bika'tashamtu. Allahummakfinii maa hammanii wa maa laa ahtamu lahu. Allahumma zawwid niyattaqwaa wagfir lidzanbii.

Ya Allah kepada-Mu aku menghadap dan dengan-Mu aku berpegang teguh. Ya Allah lindungilah aku dari sesuatu yang menyusahkan dan sesuatu yang tidak aku perlukan. Ya Allah bekalilah aku dengan taqwa dan ampunilah dosaku.

~ Do'a setelah duduk di dalam kendaraan.

بِسْمِ اللهِ مجَْرِيْهَا وَمُرْسَهاَ إِنَّ رَبِّى لَغَفُوْرٌ رَحِيْمٌ. وَمَا قَدَّرُوا الله ُ حَقَّ قَدْرِهِ وَاْلأَرْضُ جَمِيْعاً قَبَضْتَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالسَّمَوَاتُ مَطْوِياَتٌ بِيَمِيْنِهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرُكُوْنَ.

Bismillahi majreha wa mursaahaa innaa rabbii lagafurur-rahiim. Wa maa qadarullaha haqqa qadrihi wal-ardhu jami'an qabdatuhu yaumal qiyamati was-samaawatu mathwiyyatum biyamiinihi subhanahu wa ta'alaa 'amma yusyrikuun.

Dengan nama Allah di waktu berangkat dan berlabuh, sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat, dan langit digulung dengan kekuasan-Nya. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.

~ Do'a sewaktu kendaraan mulai bergerak :

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ. سُبْحَانَ الذََََّىِ سَخَّرَ لَنَا هَذاَ وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِِيْنَ. وَإِنّاَ إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِىْ سَفَرِنَا هَذا اْلبِرَّ وَالتَّقْوَي وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى. اَللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَناَ هَذاَ َواطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ. اَللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَالخَْليِْفَةُ فِى اْلأَهْلِ. اَللَّهُمَّ إِنّىِ أَعُوْذُبِكَ مِنْ وَعْثاَءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوْءِ الْمُنْقَلَبِ فِى الْمَالِ وَاْلأَهْلِ وَالْوَلَدِ.

Bismillahirrahmaniirrahiim. Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar. Subhanal-ladzi sakhara lanaa hadzaa wa maa kunna lahu muqriniin. Wa Inna Ilaa rabbinaa lamunqalibuun. Allahumma innaa nas'aluka fii safarinaa hadzaal-birra wa taqwaa wa minal 'amali maa tardhaa. Allahumma hawwin 'alaina safarana hadzaa wa athwi 'anna bu'dahu. Allahumma antas-sahibu fis-safari wal-khalifatu fil-ahli. Allahumma inni a'udzu bika min wa'as'is-safari wa ka'abatil-mandzari wa su'il-munqolabi fil maali wal ahli wal-walad.

Dengan menyebut asma Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Maha suci Allah yang telah menggerakkan untuk mami kendaraan ini padahal kami tiada kuasa menggerakkannya. Dan sesungguhnya kami pasti kepada Tuhan kami, kami pasti akan kembali. Ya Allah kami memohon kepada-Mu dalam perjalanan kami ini kebaikan dan taqwa serta amal perbuatan yang Engkau ridhai. Ya Allah, mudahkanlah perjalanan kami ini dan dekatkan jauhnya. Ya Allah, Engkau adalah yang menyertai dalam bepergian dan pelindung terhadap keluarga yang ditinggalkan. Ya Allah kami berlindung kepada-Mu dari kesukaran dalam bepergian, penampilan yang buruk, kepulangan yang menyusahkan dalam hubungan dengan harta benda, keluarga dan anak.

~ Do'a ketika tiba di tempat tujuan :

اَللَّهُمَّ ِإنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ أَهْلِهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَأَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ أَهْلِهَا وَشَرَّ مَا فِيْهَا 

Allahumma inni as'aluka khairaha wa khaira ahlihaa wa khaira maa fiihaa, wa a'udzu bika min syarrihaa wa syarri ahlihaa wa syarii maa fiihaa.

Ya Allah, saya mohon kepada-Mu kebaikan negeri ini dan kebaikan penduduknya seta kebaikan yang ada di dalamnya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan negeri ini dan kejahatan penduduknya serta kejahatan yang ada didalamnya.

~ Do'a ketika memasuki kota Makkah :

اَللَّهُمَّ هَذَا حَرَمُكَ وَ أَمْنُكَ فَحَرِّمْ لَحْمِى وَدَمِّى وَشَعْرِى وَبَشَرِى عَلىَ النَّارِ وَ آمِنِى مِنْ عَذَابِكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ وَاجْعَلْنِى مِنْ أَوْلِيَائِكَ وَأَهْلِ طَاعَتِكَ.

Allahumma hadzaa haramuka wa amnuka faharrim lahmii wadamii wa sya'rii wa basyarii 'alannar wa aaminni min adzabika yauma tab'asu 'ibaadaka, waj'alnii min auliyaa'ika wa ahli tha'atika.

Ya Allah, kota ini adalah Tanah Haram-Mu dan tempat aman-Mu, maka hindarkanlah daging, darah, rambut dan kulitku dari neraka. Dan selamatkanlah diriku dari siksa-Mu pada hari Engkau membangkitkan kembali hamba-Mu, dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang selalu dekat dan taat kepada-Mu.

~ Do'a masuk Masjidil Haram:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلاَمِ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ وَأَدْخِلْنَا الجَْنَّةَ دَارَ السَّلاَمِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَاذاَ الجَْلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ. اَللَّهُمَّ افْتَحْ لىِ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ. بِسْمِ اللهِ وَالحَْمْدُ للهِ وَالصَّلاَ ةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُوْلِ اللهِ.

Allahumma antas-salamu wa minkas-salamu wa ilaika ya'udus-slaamu fahayyinaa rabbana bis-salami wa adkhilnaal-jannata daaras-salaami tabarakta rabbanaa wa ta'alaita ya dzal-jalaali wal-ikraam. Allahummaftah lii abwaaba rahmatika. Bismillahi wal hamdu lillahi was-shalatu was-slaamu 'alaa rasulillah.

Ya Allah, Engkau sumber keselamatan dan daripada-Mulah datangnya keselamatan dan kepada-Mu kembalinya keselamatan. Maka hidupkanlah kami wahai Tuhan, dengan selamat sejahtera dan masukkanlah kami ke dalam surga negeri keselamatan. Maka banyak anugerah-Mu dan Maha Tinggi Engkau wahai Tuhan yang memiliki keagungan dan kehormatan. Ya Allah, bukukanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu. (aku masuk masjid ini) dengan asma Allah disertai dengan segala puji bagi Allah serta shalawat dan salam untuk rasulullah.

~ Do'a ketika melihat Ka'bah :

اَللَّهُمَّ زِدْ هَذَا الْبَيْتَ تَشْرِيْفاً وَتَعْظِيْماً وَتَكْرِيْماً وَمَهَابَةً. وَزِدْ مَنْ شَرَفِهِ وَعَظَمِهِ وَكَرَمِهِ ِمَّمنْ حَجَّهُ اوً اعْتَمَرَهُ تَشْرِيْفاً وَتَعْظِيْماً وَتَكْرِيْماً و َتَكْبِيْراً.

Allahumma zid hadzal baita tasyriifan wa ta'dziiman wa takriiman wa mahaabatan. Wa zid man syarrafahu wa 'adzamahu wa karramahu mimman hajjahu awi'tamarahu tasyriifan wa ta'dziiman wa takriiman wa takbiiran.

Ya Allah, tambahkanlah kemuliaan, keagungan, kehormatan dan wibawa pada bait (ka'bah) ini. Dan tambahkan pula pada orang-orang yang memuliakan, mengagungkan dan menghormatinya diantara mereka yang berhaji atau berumrah dengan kemuliaan, keagungan, kehormatan dan kebaikan.

~ Do'a ketika melintasi maqam Ibrahim AS :

رَبِّ اَدْخِلْنِى مُدْخَلَ صِدْقٍ وَّاَخْرِجْنِى مُخْرَجَ صِدْقٍ وَّاجْعَلْ لِّى مِنْ لَّدُنْكَ سُلْطَاناً نَصِيْراً. وَقُلْ جَاءَ الحَْقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلَُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوْقاً.

Rabbi adkhilnii mudkhala shidqin wa akhrijnii mukhraja shidqin waj'al lii min ladunka sulthaanan nashiraa. Wa qul jaa'al haqqu wazahaqal baathilu innal baathila kaanaa zahuuqaa.

Ya Tuhanku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasan yang menolong. Dan katakanlah (wahai Muhammad) yang benar telah datang dan yang bathil telah lenyap. Sesungguhnya yang bathil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.

5. Do'a-do'a Pokok Waktu Thawaf dan Sya'i

~ Doa setelah Mencium Hajar Aswad 

اَللَّهُمَّ إِيْمَاناًبِكَ وَ تَصْدِيْقاً بِكِتَابِكَ وَ وَفَاءً بَعَهْدِكَ وَ اتِّبَاعاً لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ 

Allahumma Iimanan bika wa tashdiiqan bikitaabika wa wafaan bi'ahdika wat tiba'an lisunnati Nabiyyika Muhammadin shallalahu 'Alaihi wa sallama.

Ya Allah, Aku datang Kemari karena iman kepada-Mu membenarkan kitab-Mu memenuhi Janji-Mu dan karena menuruti Sunnah Nabi-Mu Muhammad Shallalahu 'Alaihi wa sallama 

~ Do'a diantara Rukun Yamani dan Hajar Aswad :

رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ مَعَ اْلأَبْرَارِ. يَا عَزِيْزٌ ياَ غَفَّارٌ يَا رَبُّ الْعَالمٍَيْنَ.

Rabbana aatinaa fiddunyaa hasanatan wa filaakhirati hasanatan waqinaa 'adzaabannar wa adhilnaa ma’al abrari yaa ‘aziizu yaa ghaffdaru yaa rabbal’alamin

Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa neraka.

~ Do'a diantara dua pilar hijau saat melaksanakan ibadah sya'i

رَبِّْ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاعْفُ وًتَكَرَّمْ وَتَجَاوَزْ عَمَّا تَعْلَمُ إِنَّكَ تَعْلَمُ مَالاَ نَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ اللهُ اْلأَعَزُّ اْلأَكْرَمُ

Rabbigfir warham wa'fu wa takarrom wa tajaawaz 'ammaa ta'lamu innaka ta'lamu maalaa na'lamu Innaka antallahula'azzul akrom.

Ya Allah ampunilah, sayangilah, maafkanlah, serta hapuskanlah apa-apa yang Engkau ketahui dari dosa kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui apa-apa yang kami sendiri tidak tahu. Sesungguhnya Engkau ya Allah Maha Tinggi dan Maha Pemurah.

~ Do'a ketika mendekati bukit Marwa dan bukit Shafa.

إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللهِ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلا َ جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَّطَوَّفَ بِهِمَا وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْراً فَإِنَّ اللهَ شَاكِرٌ عَلِيْمٌ.

Innas shofaa wal marwata min sya'aa irillaahi faman hajjal bayta awi'tamaro falaa junaaha 'alaihi ay-yattowwafa bihimaa waman tatowwa'a khoyran fainnallaha syaakirun 'aliim.

Sesungguhnya Shafa dan Marwa itu sebagian dari syiar (tanda kebesaran) Allah. Barang siapa yang berhaji ke baitullah atau berumrah, maka tidak ada salahnya untuk bersya'i di antara keduanya dan barang siapa yang berbuat lebih karena kebaikan semata, maka sesungguhnya Allah Maha Menerima dan Maha Mengetahui.

~ Do'a di bukit Marwa saat selesai sya'i

اَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا وَعَافِنَا وَاعْفُ عَنَّا وَعَلىَ طاَعَتِكَ وَشُكْرِكَ أَعِنَّا وَعَلىَ غَيْرِكَ لاَ تَكِلْنَا وَعَلَى اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ الْكَامِلِ جَمِيْعاً تَوَفَّنَا وَأَنْتَ رَاضٍ عَنَّا، اَللَّهُمَّ ارْحَمْنِى بتَِرْكِ الْمَعَاصىِ أَبَدًا مَا أَبْقَيْتَنىِ وَارْحَمْنِى أَنْ أَتَكَلَّفُ مَا لاَ نَعْنِيْنِى وَارْزُقْنىِ حُسْنَ النَّظَرِ فِيْمَا يُرْضِيْكَ عَنِّى َيا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

Allahumma robbana taqobbal minna wa'aafinaa wa'fu'annaa wa'alaa tho'atika wa syukrika a'inna wa'alaa ghoyrika laa takilnaa wa'alal iimaani wal islaamil kaamili jamii'an tawaffanaa wa anta roodin 'annaa. Allahummar hamnii bitarkil ma'aashii abadam maa abqoytanii war hamnii an atakal lafa maa laa ya'niinii war zuqnii husnan nadzari fii maa turdziika 'annii yaa arhamar raahimiiin.

Ya Allah ya Tuhan kami, terimalah amal kami, berilah perlindungan kepada kami, maafkanlah kesalahan kami dan berilah pertolongan kepada kami untuk taat dan bersyukur kepada-Mu janganlah Engkau jadikan kami bergantung selain kepada-Mu. Matikanlah kami dalam iman dan Islam secara sempurna dalam keridlaan-Mu. Ya Allah rahmatilah kami sehingga mampu meninggalkan segala kejahatan selama hidup kami, dan rahmatilah kami sehingga kami tidak berbuat hal yang tidak berguna. Karuniakanlah kepada kami sikap pandang yang baik terhadap apa-apa yang membuat-Mu ridlo terhadap kami. Wahai Tuhan yang Paling Pengasih dari segala yang pengasih.

~ Do'a Thawaf Wada' 

بِسْمِ اللهِ اللهُ أَكْبَرُ سُبْحَانَ اللهُ وَالحَْمْدُ للهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِالله ِ الْعَلِيِّى اْلعَظِيْمِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. َاللَّهُمَّ إِيْمَاناً بِكَ وَتَصْدِيْقاً بِكِتَابِكَ وَوَفَاءً بِعَهْدِكَ وَاتِّبَاعاً لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ . إِنَّ الَّذِي فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لَرَآدُّكَ إِلَى مِعَادٍ. يَامُعِيْدُ أَعِدْنىِ يَا سَمِيْعُ أَسْمِعْنِى يَا جَبَّارُ اُجْبُرْنِى يَا سَتَّارَ أُسْتُرْنِِيِْ يَا رَحْمَنُ اِرْحَمْنىِ يَا رَدَّادَ اُرْدُدْنىِ إِلىَ بَيْتِكَ هَذاَ وَارْزُقْنِىَ الْعَوْدَ ثُمَّ الْعَوْدَ كَرَّاتٌ بَعْدَ مَرَّاتٍ تاَئِبُوْنَ عَابِدُوْنَ سَائِحُوْنَ لِرَبِّنَا حَامِدُوْنَ. صَدَقَ اللهُ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِى عَنْ يَمِيْنِى وَعَنْ يَسَارِى وَمِنْ قُدَامِى وَمِنْ وَرَاءِ ظَهْرِي وَمِنْ فَوْقِى وَمِنْ تَحْتِى حَتَّى تُوَصِّلُنِى إِلَى أَهْلِى وَبَلَدِى. اَللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا السَّفَرََ وَاطْوِ لَنَا اْلأَرْضَ. اَللَّهُمَّ أَصْحِبْنَا فِىْ سَفَرِنَا وَاخْلِفْنَا فِىْ أَهْلِنَا يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَياَ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.

Bismillahi Allahu akbar. Subhanallahi walhamdulillahi wa laa ilaaha illallahu wallahu akbar wa laa haula wa laa quwwata illa billahil 'aliyil 'adzim, wasshalatu wassalam 'alaa rasulillah shallallahu 'alaihi wassalam. Allahumma iimaanan bika wa tashiqan bikitabika wa wafa'an bi'ahdika wattibaa'an lisunnati nabiyyika Muhammadin shallallahu 'alaihi wassalam. Innalladzi faradha 'alaika qur'ana laraadduka ilaa ma'ad. Yaa mu'idu a'idni yaa samii'u asmi'nii yaa jabbaruujburni yaa sattarusturni yaa rahmanuarhimnii yaa raddaadu urdudni ilaa baitika hadzaa warzuqnil 'auda tsummal 'auda karratin ba'da marraatin taaibuna 'aabiduun saaihuuna lirabbinaa haamiduun. Shodaqallahu wa'dahu wa nashara abdahu wahazamal ahzaba wahdahu. Allahummafadznii 'an yamiinii wa 'an yasaarii wa min qodaamii wa min waraai dzahrii wa min fauqiy wa min tahtiy hattaa tuwassilunii ilaa ahli wa baladii. Allahumma hawwin 'alainassafara watwilanalarda. Allahumma asbahnaa fii safarinaa wakhlufnaa fii ahlinaa yaa arhamarraahimiin wa yaa rabbal'alamiin.

Dengan menyebut asma Allah, Allah Maha Besar. Maha Suci Allah dan segala puji hanya kepada Allah jua, tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Agung, tiada daya (untuk memperoleh manfaat) dan tiada kekuatan (untuk menolak kesulitan) kecuali dengan pertolongan dari Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. Shalawat dan salam bagi junjungan Rasulullah SAW. Ya Allah, aku datan kemari karena iman kepada-Mu, menbenarkan kitab-Mu, memenuhi janji-Mu dan karena menuruti sunnah nabi-Mu Muhammad SAW. Sesungguhnya Tuhan yang menurunkan Al-Qur’an kepadaMu niscaya memulangkanmu ke tempat kembali. Wahai Tuhan yang Kuasa mengembalikan, kembalikan aku ketempatku, wahai Tuhan yang maha mendengar, dengarlah (kabulkanlah) permohonanku, wahai Tuhan yang maha memperbaiki, perbaikilah aku, wahai Tuhan yang Maha Kasih Sayang, sayangilah aku, wahai Tuhan yang Maha kuasa mengembalikan, kembalikanlah aku ke Ka’bah ini dan berilah aku rizqi untuk mengulanginya berkali-kali, dalam keadaan bertaubat dan beribadat berlayar menuju Tuhan kami sambil memuji, Allah Maha menepati janji-Nya membantu hamba-hamba-Nya, yang menghancurkan sendiri musuh-musuh-Nya. Ya Allah, perihalah aku dari kanan, kiri depan dan belakang, dari sebelah atas dan bawah sampai Engkau mengembalikan aku kepada keluarga dan tanah airku. Ya Allah, permudahkanlah perjalanan bagi kami, lipatkan bumi untuk kami. Ya Allah sertailah, kami dalam perjalanan, dan gantilah kedudukan kami dalam keluarga yang ditinggal, wahai Tuhan kami yang Maha Pengasih melebihi segala pengasih, wahai Tuhan yang Memelihara seluruh alam.

~ Do'a setelah selesai berihram:

اَللَّهُمَّ حَرِّمْ شَعْرِى وَبَشَرِى وَجَسَدِى وَجَمِيْعِ جَوَارِحِى مِنْ كُلِّ شَيْءٍ حَرَّمْتَََهُ عَلىَّ المُْحُرْمِ أَبْتَغِى بِذَلِكَ وَجْهَكَ الْكَرِيْمَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.

Allahumma uharrimu sya'rii wa jasadii wa jami'a jawaarihi min kuli syaiin harramtahu 'alal muhrimi abtaghi bidzalika wajhakal kariim yaa rabbal 'alamiin.

Ya Allah aku haramkan rambu, kulit, tubuh dan seluruh anggota tubuhku dari semua yang Engkau haramkan bagi seorang yang sedang berihram deimi mengharapkan diramu semata, wahai Tuhan Pemelihara alam semesta.

~ Do'a Wukuf

أَسْتَغْفِرُ اللهَ اْلَعظِيْمَ الَّذِى لاَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ اْلحَيُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ x 100 
لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ اْلمُلْكُ وَلَهُ اْلحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ بِيَدِهِ اْلخَيْرُ وَهُوَ عَلىَ كُلِّ شَيٍء قَدِيْرٌ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ x 100 
أّشْهَدُ أَنَّ اللهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ وَأَنَّ اللهَ قَدْ أَحاَطَ بِكُلِّ شَيْئ ِعِلُمًا.

Astaghfirullahal’azim, allazi laailaaha illa huwal hayyul qayyum wa atuubu ilaih 100 x.
Laailaha illallahu wahdahu laa syariikalahu, lahulmulku wa lahulhamdu yuhyii wayumiitu biyadihilkhair wa huwa ‘alaa kuli syaiin qadiir.
Laa haula walaa kuwwata illa billahil’aliyyil adzim 10o x.
Asyhadu annallaha ‘alaa kuli syaiin qadiir wa annallaha qad ahatha bikulli syaiin ‘ilman.

Aku mohon ampun pada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia yang maha Hidup dan yang mengatur segala makhluk-Nya dan kepada-Nya aku bertaubat 100 x.
Tiada Tuhan selain Allah satu-satunya tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah-lah kerajaan dan milik Allah-lah pujian, yang menghidupkan dan mematikan. Di tangan-Nya segala kebaikan dan Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu, tiada daya (untuk memperoleh manfaat) dan tiada kekuatan (untuk menolak kesulitan) kecuali dengan pertolongan dari Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar 100x.
Aku bersaksi sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan sesungguhnya ilmu Allah meliputi segala sesuatu.


Mengerjakan Umrah Sebelum Mengerjakan Haji

Ikrimah bin Khalid mengatakan bahwa dia bertanya kepada Ibnu Urnar tentang umrah sebelum haji, lalu Ibnu Umar menjawab, "Tidak mengapa." Ikrimah berkata, "Ibnu Umar berkata, 'Nabi berumrah sebelum haji'."


Berapa Kali Nabi Mengerjakan Umrah?

Mujahid berkata, "Saya dan Urwah Ibnuz Zubair pernah masuk ke masjid, tiba-tiba di sana ada Abdullah bin Umar sedang duduk bersandar kamar Aisyah, dan orang-orang melakukan shalat dhuha di masjid. Lalu, kami bertanya kepada Ibnu Umar tentang shalat mereka itu. Dia menjawab, 'Bid'ah.'[3] Kemudian aku bertanya kepadanya, 'Berapa kalikah Nabi berumrah?' Ia menjawab, 'Empat kali, salah satunya dalam bulan Rajab.' Maka, kami tidak mau mengulangi lagi, dan kami mendengar bunyi gosok gigi Aisyah Ummul Mukminin di dalam kamar. Kemudian Urwah berkata, 'Wahai ibunda, tidakkah engkau mendengar apa yang dikatakan ayah Abdur Rahman?' Aisyah balik bertanya, 'Apa yang dikatakannya?' Urwah berkata, 'Ia berkata, 'Sesungguhnya Rasulullah berumrah empat kali, salah satunya dalam bulan Rajab.' Aisyah berkata, 'Semoga Allah memberikan rahmat kepada Abu Abdurrahman (Ibnu Umar). Setiap beliau berumrah, ia selalu menyaksikannya. Beliau tidak pernah umrah dalam bulan Rajab."

Qatadah berkata, "Saya bertanya kepada Anas, 'Berapa kali Nabi mengerjakan umrah?' Ia menjawab, ' (Beliau mengerjakan umrah) empat kali, (semuanya pada bulan Dzulqai'dah, kecuali yang bersama hajinya), yaitu umrah dari Hudaibiyah pada bulan Dzulqai'dah ketika beliau dihalang-halangi kaum musyrik. Umrah pada tahun berikutnya dalam bulan Dzulqai'dah, sesuai dengan perjanjian damai dengan mereka, dan umrah Jira'nah, yaitu ketika membagi rampasan Hunain, (dan umrah bersama hajinya).' Saya (Qatadah) bertanya, 'Berapa kali beliau mengerjakan haji?' Ia menjawab, 'Satu kali.'"

Abu Ishaq berkata, "Aku bertanya kepada Masruq, Atha', dan Mujahid, lalu mereka berkata, 'Rasulullah melakukan umrah pada bulan Dzulqai'dah sebelum beliau mengerjakan haji.' Ia berkata, "Saya mendengar Bara' bin Azib berkata, 'Rasulullah berumrah dua kali pada bulan Dzulqai'dah sebelum beliau berhaji.'"


Amalan-Amalan yang Dilakukan dalam Umrah Adalah Sebagaimana yang Dilakukan Dalam Haji

Ya'la bin Umayyah mengatakan bahwa seorang laki-laki datang kepada Nabi ketika beliau berada di Ji'ranah (waktu itu beliau mengenakan kain untuk berlindung, dan beliau disertai oleh beberapa orang sahabat) (Dalam satu riwayat: Tiba-tiba datanglah seorang Arab dusun) dengan mengenakan jubah dan di jubahnya ada bekas minyak, atau ia berkata: kekuning-kuningan [dalam satu riwayat: berlumuran dengan wewangian]), kemudian orang itu berkata, "Bagaimanakah yang engkau perintahkan kepadaku mengenai apa yang harus kukerjakan di waktu aku mengerjakan umrah?" (Nabi diam sejenak), tiba-tiba Allah menurunkan wahyu kepada Nabi (dan dalam satu riwayat: lalu datanglah wahyu kepada beliau), lalu ditutuplah wajah Nabi dengan sehelai pakaian. Ya'la berkata, "Aku sendiri sebenarnya ingin sekali melihat wajah Nabi di saat beliau mendapatkan wahyu itu. Maka, Umar bertanya, 'Apakah engkau ingin melihat Nabi pada saat Allah menurunkan wahyu kepada beliau?' Aku menjawab, 'Ya.' (Lalu Ya'la datang sedang Rasulullah mengenakan pakaian yang digunakan untuk berlindung, lalu beliau memasukkan kepala beliau). Lalu, beliau menyingkap ujung pakaian itu dan aku melihat beliau. Tiba tiba wajah Nabi menjadi merah, mengeluarkan suara (saya kira ia berkata, "Bagaikan dengkur orang tidur"). Hal itu terjadi sesaat. Sesudah beliau sadar, beliau bertanya, 'Manakah orang yang bertanya tentang umrah tadi?' Lalu dicarilah orang itu, kemudian dibawa kepada beliau. Lalu, beliau bersabda, "Jika engkau hendak berumrah, maka lepaskanlah jubahmu dan bersihkanlah bekas wangiwangian dari dirimu dan pakaianmu. Bersihkanlah bekas kekuning-kuningannya. (Dalam satu riwayat: Adapun wewangian yang ada padamu, maka cucilah tiga kali, dan lepaskanlah jubahmu). Kemudian kerjakanlah dalam umrahmu itu sebagaimana apa yang engkau kerjakan dalam hajimu." (Saya bertanya kepada Atha', "Apakah yang beliau maksudkan dengan mencuci tiga kali itu membersihkannya?" Dia menjawab, "Ya.")


Kapankah Seseorang yang Berumrah Itu Bertahalul ?
Atha' berkata dari Jabir, "Nabi menyuruh para sahabatnya agar haji mereka diubah menjadi umrah, dan agar mereka melakukan thawaf, lalu memendekkan (menggunting) rambut, dan bertahalul."
Abdullah bin Aufa berkata, "(Kami bersama Nabi ketika 3/69) mengerjakan umrah, dan kami pun mengerjakan umrah bersama beliau. Ketika beliau memasuki kota Mekah, maka beliau mengerjakan thawaf dan kami berthawaf pula bersama beliau (dan beliau mengerjakan dan kami pun shalat bersama beliau). Kemudian beliau menuju (dalam satu riwayat: mengerjakan sa'i antara) Shafa dan Marwah, dan kami menuju ke sana bersama beliau. Kami menutupi (melindungi) beliau dari anak-anak kaum musyrikin dan dari kaum musyrikin itu sendiri kalau-kalau mereka mengganggu Rasulullah (5/85). Seorang kawanku bertanya kepada Abdullah bin Abi Aufa, 'Apakah Nabi masuk ke dalam Ka'bah?' Ia menjawab, 'Tidak.' Sahabatku berkata, 'Ceritakanlah kepada kami apa yang beliau sabdakan mengenai Khadijah.' Ia berkata, "Beliau bersabda, 'Berilah kabar gembira kepada Khadijah bahwa ia akan memperoleh sebuah rumah di dalam surga yang terbuat dari bambu yang tidak beruas. Di dalamnya tidak terdapat keributan dan tidak pula ada kelelahan.'"
Abdullah mantan budak Asma' binti Abu Bakar mengatakan bahwa ia mendengar Asma' setiap kali melewati Hajun, ia mengucapkan, "SHALLALLAAHU ALAA MUHAMMAD" 'Semoga Allah melimpahkan rahmat atas Muhammad', sungguh kami telah singgah bersama beliau di sini. Kami pada hari itu lemah, kendaraan kami sedikit, dan bekal kami juga sedikit. Maka, berumrahlah saya, saudaraku Aisyah, Zubair, Fulan, dan Fulan. Ketika kami menyentuh Baitullah kami bertahalul, kemudian kami membaca talbiyah haji pada sore harinya."


لَبَّيْكَ اللّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ
“Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu, sesungguhnya segala pujian, kenikmatan, dan kerajaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.”


 وَلِلّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِيْنَ
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari kewajiban haji maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (Ali ‘Imran: 97)


Banyak sekali hadits dhaif/lemah yang tersebar seputar ibadah yang agung ini. Terkadang, hadits-hadits itu dijadikan pegangan oleh sebagian kaum muslimin yang awam tentang hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Padahal dalam syariat yang mulia ini, hadits dhaif tidak boleh dijadikan sandaran dalam suatu amalan, sekalipun dalam fadhailul ‘amal. Demikian menurut pendapat yang benar.

Sebagai bentuk peringatan bagi kaum muslimin, dalam lembaran rubrik Hadits kali ini, akan kami sebutkan sedikit dari sekian banyak hadits dhaif yang berkaitan dengan ibadah haji dan umrah. Kami nukilkan hadits-hadits tersebut dari kitab yang sangat berfaedah karya Al-Imam Al-Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah yang berjudul Silsilah Al-Ahadits Adh-Dha’ifah [1]. Kami katakan hanya sedikit yang kami bawakan dalam rubrik ini, karena lebih banyak lagi hadits dhaif yang tidak dapat kami sebutkan karena terbatasnya ruang.

Kami berharap, semoga yang sedikit ini menjadi perhatian kaum muslimin dan tidak lagi menjadikannya sebagai pegangan. Dan semoga kaum muslimin mau untuk selalu bertanya kepada ahlul ilmi (orang yang berilmu agama) tentang perkara agama mereka, mana yang diperintahkan dan mana yang tidak diperintahkan, mana yang shahih dan mana yang dhaif. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman:
فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لاَ تَعْلَمُوْنَ
“Bertanyalah kalian kepada ahludz dzikr (orang-orang yang berilmu) jika kalian tidak tahu.” (An-Nahl: 43)


SEGERA HAJJI BILA ADA KEMAMPUAN

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَرَادَ الْحَجَّ فَلْيَتَعَجَّلْ
Dari Ibnu Abbas, ia berkata; Rasulullah shallAllahu wa’alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang hendak berhajji, maka hendaknya ia bersegera." HR Abu Dawud 1472, shahih.
                Ibnu Majah menambahkan:
فَإِنَّهُ قَدْ يَمْرَضُ الْمَرِيضُ وَتَضِلُّ الضَّالَّةُ وَتَعْرِضُ الْحَاجَةُ
“Karena mungkin akan terserang penyakit, tersesat atau terkungkung/ terkurung kebutuhan." HR Ibnu Majah 2874, shahih.
                Riwayat Ahmad dengan redaksi lain yaitu:
تَعَجَّلُوا إِلَى الْحَجِّ يَعْنِي الْفَرِيضَةَ فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَا يَدْرِي مَا يَعْرِضُ لَهُ
"Segeralah kalian melaksanakan hajji yakni kewajiban hajji, karena salah seorang dari kalian tidak mengetahui apa yang akan terjadi padanya." HR Ahmad 2721, shahih.

   
HAJJI ADALAH SEBAIK-BAIK JIHAD

عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَأَلَهُ نِسَاؤُهُ عَنْ الْجِهَادِ فَقَالَ نِعْمَ الْجِهَادُ الْحَجُّ
Dari 'Aisyah, ummul mu'minin radliallahu 'anha dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa para istri Beliau bertanya kepada Beliau tentang jihad, maka Beliau bersabda: "Sebaik-baik jihad (bagi kaum wanita) adalah hajjii". HR Bukhari 2664.

HAJJI ADALAH JIHAD ORANG LEMAH

عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْحَجُّ جِهَادُ كُلِّ ضَعِيفٍ
Dari Ummu Salamah radliallahu 'anha, ia berkata; "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda: 'Hajji adalah jihad bagi setiap orang yang lemah'." HR Ibnu Majah 2893, shahih.

HAJJI ADALAH JIHAD TANPA SENJATA

عَنِ الْحُسَيْنِ بن عَلِيًّ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ ، قَالَ :جَاءَ رَجُلٌ إِلَى إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَقَالَ : إِنِّي جَبَانٌ ، وَإِنِّي ضَعِيفٌ ، قَالَ : " هَلُمَّ إِلَى جِهَادٍ لا شَوْكَةَ فِيهِ ، الْحَجُّ ".
Dari Husain bin ‘Ali ra, bahwa seorang lelaki datang kepada Nabi saw lalu berkata, “Sungguh aku ini penakut. Sungguh aku ini orang lemah.” Beliau bersabda, “Marilah menuju jihad yang tiada senjata padanya, yaitu hajji.” HR Thabarani 2841, shahih (Shahihul Jami’ 7044).


MEMBAGI MAKANAN SAAT HAJJI, AGAR MABRUR

عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ : سُئِلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا بِرُّ الْحَجُّ ؟ قَالَ : إِطْعَامُ الطَّعَامِ ، وَطِيبُ الْكَلاَمِ .
Jabir ra berkata, Rasulullah saw ditanya: Apakah mabrurnya hajji itu? Beliau menjawab, “Memberi makanan dan perkataan yang baik.” HR Hakim 1778, shahih.

PAHALA HAJJI MABRUR

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ
Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: "Hajji mabrur tiada balasannya kecuali Jannah". HR Bukhari 1650.



HAJJI MENGHAPUS DOSA

‘Amr bin ‘Ash ra berkisah: “Ketika Allâh menjadikan Islam di dalam hatiku, maka aku mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan kukatakan, 'Bentangkan tangan kananmu, maka aku akan membaiatmu', maka beliau membentangkan tangan kanannya." Amru bin al Ash berkata, 'Lalu aku memegang tanganku'. Beliau bertanya: 'Ada apa denganmu wahai Amru? ' Aku menjawab, 'Aku ingin memberikan persyaratan.' Beliau bersabda: "Kamu meminta syarat apa? ' Aku menjawab, 'Dengan syarat aku diampuni.' Beliau bersabda:


أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ الْإِسْلَامَ يَهْدِمُ مَا كَانَ قَبْلَهُ وَأَنَّ الْهِجْرَةَ تَهْدِمُ مَا كَانَ قَبْلِهَا وَأَنَّ الْحَجَّ يَهْدِمُ مَا كَانَ قَبْله

"Apakah kamu tidak tahu bahwa Islam telah menghapuskan dosa yang telah terdahulu, dan bahwa hijrah juga menghapuskan dosa yang terdahulu, dan
hajji juga menghapuskan dosa yang terdahulu.' ~ HR Muslim 173.



HAJJI DENGAN JALAN KAKI

Ibnu ‘Abbas berkata:

مَا آسَى عَلَى شَيْءٍ فَاتَنِي مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا أَنِّي لَمْ أَحُجَّ مَاشِيًا حَتَّى أَدْرَكَنِي الْكِبـَـرُ.
أَسْمَعُ اللهُ تَعَالَى يَقُولُ: يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ

“Aku tidak sedih terhadap sesuatu yang terlewat dari dunia, selain bahwa aku belum pernah hajji dengan berjalan kaki hingga tua. Kudengar Alloh Ta’ala mengatakan: Mereka datang (ke Ka’bah) dengan jalan kaki dan di atas tiap onta kurus.” [Baihaqi dalam Syu’abul Iman 3694, hadits mauquf.]

PAHALA LANGKAH ORANG HAJJI


عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: " مَا يَرْفَعُ إِبِلُ الْحَاجِّ رِجْلًا وَلَا يَضَعُ يَدًا إِلَّا كَتَبَ اللهُ لَهُ بِهَا حَسَنَةً، أَوْ مَحَى عَنْهُ سَيِّئَةً، أَوْ رَفَعَهُ بِهَا دَرَجَةً

Dari Ibnu ‘Umar, dia mendengar Nabi saw bersabda, “Tidaklah onta-onta orang yang pergi berhajji mengangkat kakinya, dan tidak pula ia letakkan tangannya, melainkan Alloh mencatat baginya 1 kebaikan dengan sebab itu, atau Dia menghapus darinya 1 kesalahan, atau Dia mengangkat dengannya 1 derajat.” HR Baihaqi dalam Syu’abul Iman 3821, shahih.



DOA HAJJI MUSTAJAB


عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْغَازِي فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللَّهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ

Dari Ibnu 'Umar radliallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bersabda: "Orang yang berperang di jalan Allâh, orang yang mengerjakan ibadah hajji dan umrah adalah para tamu Allâh. Allâh memanggil mereka dan mereka menjawab panggilan-Nya. Mereka meminta kepada Allâh, maka Dia berikan permintaan mereka." HR Ibnu Majah 2884, shahih.



HAJJI TIAP 5 TAHUN


عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "يَقُولُ رَبِّي تَبَارَكَ وَتَعَالَى: إِنَّ عَبْدًا صَحَّحْتُ لَهُ جِسْمَهُ وَأَوْسَعْتُ عَلَيْهِ فِي رِزْقِهِ يَأْتِي عَلَيْهِخَمْسُ سِنِينَ لَا يَفِدُ إِلَيَّ لَمَحْرُومٌ"
Dari Abu Sa’id al-Khudri, Rasulullah saw bersabda, “Rabbku Tabaraka wa Ta’ala berkata: Sungguh seorang hamba yang telah kuberikan kesehatan bagi tubuhnya dan kuluaskan rizkinya, jika masa 5 tahun melewatinya tanpa bertamu kepada-Ku (pergi hajji), maka sungguh ia orang yang terhalang (dari kebaikan).”

‘Ali bin Mundzir berkata, “Sebagian shahabat kami mengabariku: Hasan bin Huyay senang dengan hadits ini, dan ia memakainya, dan ia menyukai bagi orang yang kaya dan sehat untuk tidak meninggalkan ibadah hajji hingga 5 tahun. ‘Ali bin Mundzir pernah ditanya berapa kali berhajji, maka dia jawab, “Antara 56 hingga 58 kali.” HR Baihaqi dalam Syu’abul Iman 3837 bab Fadhlul Hajji wal ‘Umrah, shahih.

Namun hukumnya tidak wajib. Hanya mandub/sunnah. Ibnu ‘Abbas berfatwa, “Haji itu satu kali; siapa menambah berarti ibadah sunnah.” (al-Mir’âh 8/618)



FADHILAH WUQUF DI ‘ARAFAH


عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُبَاهِي مَلَائِكَتَهُ عَشِيَّةَ عَرَفَةَ بِأَهْلِ عَرَفَةَ فَيَقُولُ انْظُرُوا إِلَى عِبَادِي أَتَوْنِي شُعْثًا غُبْرًا

Dari ‘Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya pada malam 'Arafah Allâh membanggakan orang-orang (yang sedang wukuf) di 'Arofah kepada para malaikat-Nya seraya berkata: "Lihatlah hamba-hamba-Ku, mereka mendatangi dengan rambut yang kusut dan badan penuh dengan debu." ~ HR Ahmad 6792, hadits hasan.

Dari ‘Abdurrahman bin Ya'mar bahwa beberapa orang dari Najd menemui Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam saat beliau sedang berada di Arafah. Mereka bertanya tentang hajji, lalu beliau memerintahkan orang dan dia berseru:


الْحَجُّ عَرَفَةُ مَنْ جَاءَ لَيْلَةَ جَمْعٍ قَبْلَ طُلُوعِ الْفَجْرِ فَقَدْ أَدْرَكَ الْحَجَّ أَيَّامُ مِنًى ثَلَاثَةٌ فَمَنْ تَعَجَّلَ فِي يَوْمَيْنِ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ وَمَنْ تَأَخَّرَ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ

'Hajji adalah Arafah, barangsiapa yang datang pada malam Arafah sebelum terbit fajar, maka dia telah mendapatkan hajji. Hari Mina adalah sebanyak tiga hari. Barangsiapa yang tergesa-gesa kembali pada hari kedua, maka dia tidak berdosa. Barangsiapa yang mengakhirkan, kembali pada hari ketiga juga tidak berdosa'." ~ HR Tarmidzi 814, shahih.


قَالَتْ عَائِشَةُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَاللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنْ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِي بِهِمْ الْمَلَائِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلَاءِ

‘Aisyah berkata; Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada satu hari pun yang di hari itu Allâh lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari api neraka daripada hari 'Arafah, sebab pada hari itu Dia turun kemudian membangga-banggakan mereka di depan para malaikat seraya berKalam: “Apa yang mereka inginkan?” ~ Muslim 2402.


FADHILAH DOA DI HARI ‘ARAFAH
               
                Fadhilah ini berlaku bagi orang yang sedang hajji maupun tidak:


عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِي لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Dari 'Amru bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallambersabda: "Sebaik-baik do'a adalah do'a pada hari 'Arafah dan sebaik-baik apa yang aku dan para Nabi sebelumku katakan adalah: "LAA ILAAHA ILLALLAHU WAHDAHUU LAA SYARIIKALAHU LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WAHUWA 'ALAA KULLI SYAI'IN QADIIR (Tiada Ilah melainkan Allâh semata dan tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya lah segala kerajaan dan pujian dan Dialah Maha menguasai atas segala sesuatu)." ~ HR Tarmidzi 3509, hadits hasan.




MENGHAJJIKAN ORANG LAIN

Untuk dapat menghajjikan orang lain, disyaratkan sudah pernah melakukan hajji, berdasarkan hadits shahih:


عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَمِعَ رَجُلًا يَقُولُ لَبَّيْكَ عَنْ شُبْرُمَةَ قَالَ مَنْ شُبْرُمَةُ قَالَ أَخٌ لِي أَوْ قَرِيبٌ لِي قَالَ حَجَجْتَ عَنْ نَفْسِكَ قَالَ لَا قَالَ حُجَّ عَنْ نَفْسِكَ ثُمَّ حُجَّ عَنْ شُبْرُمَةَ
Dari Ibnu ‘Abbas bahwa Nabi shalla Allâhu 'alaihi wa sallam mendengar seseorang mengucapkan; LABBAIKA 'AN SYUBRUMAH (ya Allâh, aku memenuhi seruanmu untuk Syubrumah), beliau bertanya: "Siapakah Syubrumah tersebut?" Dia menjawab; saudaraku! Atau kerabatku! Beliau bertanya: "Apakah engkau telah melaksanakan hajji untuk dirimu sendiri?" Dia menjawab; belum! Beliau berkata: "Laksanakan hajji untuk dirimu, kemudian berhajjilah untuk Syubrumah." HR Abu Dawud 1546, shahih.




MENGERASKAN BACAAN TALBIYAH


عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَاءَنِي جِبْرِيلُ فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ مُرْ أَصْحَابَكَ فَلْيَرْفَعُوا أَصْوَاتَهُمْ بِالتَّلْبِيَةِ فَإِنَّهَا مِنْ شِعَارِ الْحَجِّ

Dari Zaid bin Khalid Al Juhanni; ia berkata; "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: 'Jibril telah mendatangiku, seraya berkata; 'Wahai Muhammad. Perintahkan para sahabatmu untuk mengeraskan suara mereka dengan talbiyah. Karena itu termasuk syi'ar hajji'." HR Ibnu Majah 2914, shahih.




FADHILAH SHALAT DI MASJID QUBA`


أَنَّ أُسَيْدَ بْنَ ظُهَيْرٍ الْأَنْصَارِيَّ وَكَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحَدِّثُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الصَّلَاةُ فِي مَسْجِدِ قُبَاءٍ كَعُمْرَةٍ

Usaid bin Zhuhair Al Anshari - ia termasuk sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam- ia menceritakan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Shalat di masjid Quba' pahalanya sebanding dengan ibadah umrah." HR Tarmidz 298, shahih.


FADHILAH SHALAT DI WADI ‘AQIQ


إِنَّ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِوَادِي الْعَقِيقِ يَقُولُ أَتَانِي اللَّيْلَةَ آتٍ مِنْ رَبِّي فَقَالَ صَلِّ فِي هَذَا الْوَادِي الْمُبَارَكِ وَقُلْ عُمْرَةً فِي حَجَّةٍ

'Umar radliallahu 'anhu berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika berada di lembah Al 'Aqiq: "Malaikat yag diutus oleh Rabbku datang kepadaku dan berkata: "Shalatlah di lembah yang penuh barakah ini dan katakanlah: "Aku berniat melaksanakan 'umrah dalam 'ibadah hajji ini". HR Bukhari 1436.




SA’I DENGAN JALAN CEPAT

Seorang wanita berkata; Aku melihat Rasulullah saw melakukan sa'i di bathnul masildan bersabda:

لَا يُقْطَعُ الْوَادِي إِلَّا شَدًّا

“Lembah ini tidak dikarungi kecuali dengan jalan cepat." HR Nasa`I 2930, shahih.

Ini adalah lebih utama, tetapi tidak wajib. 

Ibnu ‘Umar ra berkata, “Jika aku sa’i antara Shafa dan Marwah dengan jalan cepat, sungguh aku telah melihat Rasulullah saw melakukannya. Dan jika aku sa’i dengan jalan biasa, maka sungguh aku juga telah melihat Rasulullah saw melakukannya. Dan aku adalah seorang yang sudah tua (maka aku berjalan biasa). ~ Riwayat Abu Dawud.

                Ulama` menegaskan, “Thawaf tidak mengapa dilakukan dengan jalan biasa tanpa lari/jalan cepat, maka sa’i dengan jalan biasa tentu lebih boleh lagi.” (Syarhul Misykah 9/188)




HAJJI AKBAR ADALAH HARI NACHR

Abu Hurairah radliallahu ‘anhu berkata:


يَوْمُ الْحَجِّ الْأَكْبَرِ يَوْمُ النَّحْرِ وَإِنَّمَا قِيلَ الْأَكْبَرُ مِنْ أَجْلِ قَوْلِ النَّاسِ الْحَجُّ الْأَصْغَرُ


“Hari hajji akbar adalah hari Nachr (penyembelihan qurban); tiada lain disebut akbar (terbesar), karena orang-orang mengatakan hajji ashghar (hajji terkecil)". HR Bukhari 2941.

Haji ashghar: nama lain bagi ‘umrah. (Fathul Bari 4/29)




‘UMRAH DI BULAN RAMADHAN

Ibnu 'Abbas radliallahu ‘anhuma mengabarkan: Rasulullah Shallallahu ‘alaihiwasallamberkata kepada seorang wanita dari Kaum Anshar yang disebut namanya oleh Ibnu 'Abbasradliallahu ‘anhuma namun kami lupa siapa namanya: "Apa yang menghalangimu untuk menunaikan hajji bersama kami?". Wanita itu berkata: "Kami memiliki seekor unta pengangkut air, lalu ia sudah dipakai oleh ayah fulan dan anaknya (maksudnya adalah suaminya dan anaknya) dan dia meninggalkan seekor unta lagi untuk mengangkut air.” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:

فَإِذَا كَانَ رَمَضَانُ اعْتَمِرِي فِيهِ فَإِنَّ عُمْرَةً فِي رَمَضَانَ حَجَّةٌ

"Apabila datang bulan Ramadhan, laksanakanlah 'umrah karena 'umrah pada bulan Ramadhan (seperti) 'ibadah hajji". HR Bukhari 1657.

HAJJI PLUS ‘UMRAH


عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِي الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلَّا الْجَنَّةُ

Dari ‘Abdullah bin Mas'ud berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Lakukanlah hajji dan umrah dalam waktu yang berdekatan, karena keduanya dapat menghilangkan kemiskinan dan menghapus dosa sebagaimana ubup pandai besi menghilangkan karat besi, emas dan perak. Tidak ada balasan hajji mabrur kecuali syurga." HR Tarmidzi 738, shahih.

                Maksudnya: Jika berhajji, lakukanlah ‘umrah. Jika ber‘umrah, lakukanlah haji juga setelahnya. (Tuhfatul Ahwadzi 2/354)

‘UMRAH MENGGUGURKAN DOSA-DOSA


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌلِمَا بَيْنَهُمَا
Dari Abu Hurairah radliallahu‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ber-
sabda: "Umrah hingga 'umrah berikutnya menjadi penghapus dosa antara keduanya". HR Bukhari 1650.


والله تعالى أعلم. وعلمه أتم. والحمد لله على ما علّم.
[ Oleh: Pusat Kajian Hadits HQA (Hamalatul Qur’an wal Atsar) Solo ]



Renungan Haji 

Sebuah kisah menakjubkan yang diceritakan Abu Fajar Al Qalami dalam sebuah buku berjudul ‘Koleksi Cerita Penggugah Kalbu”. 

Sekitar tahun 700-an, ada seseorang ulama bernama Abdullah bin Mubarak yang berangkat haji. Setelah menunaikan shalat malam, ia pun merebahkan tubuhnya di serambi Masjidil Haram. Ia pun tertidur. Tiba-tiba ia bermimpi seakan-akan ada dua malaikat turun dari langit sedang berbincang. Abdullah hanya mendengarkan pembicaraan mereka.

“Tahun ini berapakah jumlah orang yang menunaikan haji?”
“Enam ratus ribu,” jawab temannya.
“Berapa yang diterima?”
“Hanya satu”
“Apa? Hanya satu. Bagaimana dengan yang lain?”
“Semuanya ditolak. Kecuali satu orang, dan karena orang inilah akhirnya Allah menerima semua amalan orang yang berhaji tahun ini. Dia adalah lelaki tukang sol sepatu dari Damsyik bernama Muwaffaq”.

Tiba-tiba Abdullah bin Mubarak terbangun dari tidurnya. Hatinya menjerit tak tenang. Dari enam ratus ribu jamaah haji, hanya satu orang yang diterima hajinya. Dan itu bukan dirinya, tetapi seseorang yang bernama Muwaffaq dari Damsyik. Maka mengalirlah rasa penasarannya. Ia pun segera meninggalkan Mekkah untuk pergi ke Damsyik, demi mencari seseorang yang dimaksudkan dalam mimpinya.

Setelah perjuangan melelahkan, akhirnya bertemulah ia dengan orang yang dimaksud. Mengalirlah perbincangan di antara keduanya.

“Benarkah anda Muwaffaq yang bekerja sebagai tukang sol sepatu?”
“Iya, benar.”
“Adakah seseorang yang bernama Muwaffaq selain anda di tempat ini?”
“Tidak. Hanya akulah satu-satunya orang yang bernama Muwaffaq, tukang sol sepatu” katanya.
“Saya hanya ingin mengucapkan selamat karena haji anda diterima oleh Allah tahun ini”
“Tetapi tahun ini saya tidak berangkat haji.”
“Apa? Benarkah?”

Muwaffaq mengangguk. “Aku memang berencana untuk menunaikan ibadah haji tahun ini. Tetapi tidak jadi. Aku menundanya sampai tahun depan, insya Allah“

“Mengapa?”

“Istriku hamil tua. Lagi pula, uang simpanan untuk ongkos haji-ku pun sudah habis. Aku harus menabung kembali.”
“Kau gunakan untuk apa uang itu?” tanya Abdullah.

Muwaffaq pun mulai bercerita, “Tadi sudah kuceritakan, istriku hamil tua. Suatu hari, dia mencium aroma bau masakan daging. Setelah kuselidiki, ternyata asap itu berasal dari tetanggaku. Aku heran, dia seorang janda miskin yang menghidupi beberapa anak yatim tetapi mampu memasak daging dengan aroma yang lezat. Sampai-sampai istriku menyuruhku memintanya ke sana”

Abdullah sepertinya tak sabar mendengar kelanjutan cerita Muwaffaq.

Muwaffaq pun melanjutkan, “Aku pun mendatangi rumah tetanggaku untuk meminta sepotong daging masakan itu. Tetapi janda miskin itu menolaknya. Dia bilang bahwa daging itu halal bagi keluarganya, tetapi tak halal bagi orang seperti diriku. Apa sebab? Karena daging yang ia masak sebenarnya adalah bangkai kuda yang baru saja mati. Anak-anaknya yang yatim menangis kelaparan. Ia pun memasak daging itu karena terpaksa. “

“Hatiku terasa hancur berkeping-keping mendengar cerita pilu janda miskin itu. Maka aku pun pulang dan menceritakan kisah ini pada istriku. Istriku pun menangis. Betapa berdosanya kami, karena tetangga kelaparan kami tak tahu. Akhirnya kuputuskan untuk menyerahkan semua uang simpananku untuk berhaji kepada janda miskin itu.” Muwaffaq pun mengakhiri ceritanya.

Abdullah bin Mubarak menghela nafas. Ia lalu berkata, “Ketika aku tidur di serambi masjidil Haram, aku bermimpi mendengar pembicaraan kedua malaikat bahwa dari enam ratus ribu jamaah haji hanya dirimulah yang hajinya diterima”


“Benarkah? Jika hal ini benar, berarti Allah telah mencatat amal sedekahku. Sungguh, aku berhaji hanya di depan pintu” kata Muwaffaq.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kematian Menurut Islam

Tabung Haji Umroh

Doa-doa Nabi dan Rasul yang Mustajab